Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Senin, 30 Juli 2012

Lapas Karawang akan Jadi Model Pelatihan Pertanian Napi

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG -- Bagi setiap orang, mendengar kata penjara selalu dikaitkan dengan kata seram. Stigma yang melekat selama ini, membuat orang takut berhubungan dengan penjara.
Namun,  Edi Kurniadi, Kalapas Karawang justru menganggapnya lain. Berbekal kreatifitas dan kemauan, Edi pun mengubah stigma penjara saat dia memimpin Lembaga Permasyarakaran Kelas II Karawang.

Edi pun melihat potensi itu ketika ia pertama kali menjabat sebagai Kalapas. Dengan jeli, Edi memanfaatkan lahan seluas empat hektare yang berada di lingkungan Lapas. Ia pun kemudian melakukan terobosan dengan menjadikan lahan ini sebagai pelatihan dan keterampilan narapidana binaan se-Jawa Barat. Edi menfokuskan diri pada keterampilan bertani, berbudi daya ikan dan beternak.

Diakui Edi, dalam realisasinya tak semudah itu. Banyak ganjalan-ganjalan yang dialaminya. Edi perlu kerja keras. Ia mulai membenahi yang kurang dan memperbaiki yang rusak.  Terobosan yang dilakukan Edi, mengaktifkan lahan pertanian, lahan perikanan, peternakan, penghijauan, hingga membangun arena pencucian mobil.
Edi juga punya mimpi kedepan, mendirikan 'Bengkel Karya', hasil kegiatan pembinaan warga binaan sebagaimana program Dirjen Pemasyarakatan Sihabuddin. Edi punya pengalaman yang sama saat dia menjabat Kalapas Kelas IIA Narkotika Cipinang, Jakarta. “Mereka harus dibimbing keluar dari kesalahan masa lalu, dan setelah keluar saya berharap mereka bisa berbuat yang baik bagi dirinya sendiri, masyarakat dan negara tentunya” kata Edi.

Edi berharap para narapidana yang berada dalam pengawasannya bisa antusias dalam mengisi hidup mereka. Mengisi hari-hari mereka dengan berbagai kegiatan. ''Ada yang menarik dari pembinaan yang sudah kami lakukan. Mereka kadang lupa, bahwa pemidanaanya sudah berakhir. Banyak narapidana yang mengaku betah karena banyaknya kegiatan yang dilakukan mereka,'' kata Edi.

Ia juga mencoba mengubah suasana penjara yang awalnya kelihatan angker dan seram. Taman, irigasi, bangunan, dan pohon-pohon, Edi tata seasri mungkin. ''Saya punya target tiga bulan kedepan semua cita cita saya dapat terwujud yang nantinya semua itu bisa memotivasi dan menciptakan Lapas Karawang bersih, sehat, indah, nyaman, aman, dan ramah,'' katanya.

Apakah mengubah semua ini menggunakan anggaran dari negara? “Kami tidak mengeluarkan biaya untuk semuanya ini, karena kami jalankan dengan kemitraan, itulah gunanya memelihara kekerabatan kepada siapapun” katanya.

Kemitraan yang dimaksud Edi adalah rekan-rekannya. Misalnya saat ia ingin mengubah lahan yang terbengkalai, Edi mendapat pinjaman alat berat dari mitranya,

Edi juga mendapat banyak bantuan berupa bibit pohon jati,  trembesi, dan bibit ikan, untuk memproduktifkan lahan yang ada. “Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah tampak hasilnya, ” ungkap Edi.
Kalapas yang pernah mendapat sertifikat standar pelayanan ISO 2001 dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin kala dia menjadi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Cipinang, juga membuka pengaduan secara online untuk masyarakat, baik melalui telepon, sms, bahkan e-mail “Sistem itu untuk memperbaiki kinerja kami ke depan, sangat mudah dan praktis, karena setiap pengaduanakan saya tanggapi secara cepat,” kata Edi, penuh semangat.
Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, I Wayan Kadusak, mengaku pihaknya aspiratif terhadap keinginan Kepala Lapas Edi Kurnadi untuk mempercepat pembentukan Lapas ini sebagai tampat Pusat Pelatihan Pertanian, Perikanan dan Perkebunan."Jika melihat lahan Lapas seluas ini tentunya sangat cocok sebagai pusat pembinaan pertanian napi se Jawa Barat," katanya.

Dalam Upaya menuju Lapas Karawang yang akan dijadikan Lapas Model untuk pusat pelatihan pertanian, perikanan, peternakan bagi narapidana se Jawa Barat, Kalapas melakukan kerjasama dengan Pemda Kabupaten Karawang. Kalapas juga minta dukungan dari DPRD tingkat II kabupaten Karawang agar program yang akan diberikan kepada WBP Lapas Karawang tersebut dapat di masukkan pada program kerja dinas bisa dilaksanakan terus menerus dan di pertanggung jawabkan.

Saat ini dari empat hektare, Lapas Kelas IIA Karawang sudah menyiapkan dua hektare sebagai sarana dan prasarana para napi tersebut. Tentunya harapan ke depan semoga terobosan semacam itu bisa terus di lakukan dan menjadi spirit motivasi kepada siapapun baik terhadap Individunya maupun Instansi. Bersama sama menjadikan Bangsa Indonesia yang maju melalui berbagai macam pelatihan hingga melahirkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. (adv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar