TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG
- Hampir setiap kali terjadi luapan air Kali Kemuning, di Kabupaten
Sampang, Jawa Timur, genangan air di jantung kota Sampang sudah tidak
bisa dihindarkan lagi.
Malam ini, Rabu (02/5/2012) dini hari, kawasan kota sudah mulai terendam banjir setinggi betis orang dewasa.
Genangan air dimulai sejak sore, setelah hujan lebat di kawasan kota dan sebagian daerah utara yang datarannya lebih tinggi. Jalan Panglima Sudirman yang menjadi akses kendaraan menuju 3 kabupaten lainnya di Madura terganggu.
Wawan, warga Jalan Imam Bonjol, menuturkan, banjir itu akibat luapan kali Kemuning setelah diterjang hujan satu jam sejak sore. Tidak hanya Jalan Imam Bonjol, tapi di Jalan Suhada dan Jalan Mawar juga demikian.
Sementara Hasan (39), salah satu sopir angkot jurusan Sampang-Omben kini terlantar di sekitar Jalan Melati. Sebab, bila banjir telah memasuki kota, bisa dipastikan jalur Sampang-Omben putus akibat genangan air.
"Saya milih tidak kemana-mana daripada mobil angkutan saya macet bisa nambah pekerjaan baru bagi saya," kata Hasan.
Yang paling parah akibat luapan sungai Kemuning, yakni Desa Panggung yang genangannya sampai 1 meter. "Saya nginep di kota saja dan tidak berani kembali ke Omben jika banjirnya sudah terus meninggi," imbuhnya.
Banjir terus meluas. Hingga kini sudah tiga desa yang mulai terendam, antara lain, Desa Panggung, Desa Pasean serta Desa Gunung Madeh. Tiga desa ini sudah menjadi sasaran utama setiap terjadi banjir.
Malam ini, Rabu (02/5/2012) dini hari, kawasan kota sudah mulai terendam banjir setinggi betis orang dewasa.
Genangan air dimulai sejak sore, setelah hujan lebat di kawasan kota dan sebagian daerah utara yang datarannya lebih tinggi. Jalan Panglima Sudirman yang menjadi akses kendaraan menuju 3 kabupaten lainnya di Madura terganggu.
Wawan, warga Jalan Imam Bonjol, menuturkan, banjir itu akibat luapan kali Kemuning setelah diterjang hujan satu jam sejak sore. Tidak hanya Jalan Imam Bonjol, tapi di Jalan Suhada dan Jalan Mawar juga demikian.
Sementara Hasan (39), salah satu sopir angkot jurusan Sampang-Omben kini terlantar di sekitar Jalan Melati. Sebab, bila banjir telah memasuki kota, bisa dipastikan jalur Sampang-Omben putus akibat genangan air.
"Saya milih tidak kemana-mana daripada mobil angkutan saya macet bisa nambah pekerjaan baru bagi saya," kata Hasan.
Yang paling parah akibat luapan sungai Kemuning, yakni Desa Panggung yang genangannya sampai 1 meter. "Saya nginep di kota saja dan tidak berani kembali ke Omben jika banjirnya sudah terus meninggi," imbuhnya.
Banjir terus meluas. Hingga kini sudah tiga desa yang mulai terendam, antara lain, Desa Panggung, Desa Pasean serta Desa Gunung Madeh. Tiga desa ini sudah menjadi sasaran utama setiap terjadi banjir.
Editor: Anwar Sadat Guna | Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar