REPUBLIKA.CO.ID,DOHA -- Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Misy’al,
menegaskan bahwa tidak ada pilihan dalam membebaskan Al-Quds kecuali
dengan perlawanan. Misy’al mengatakan Israel ingin mencekik Al Quds
dengan terus melakukan pelanggaran, menghapus simbol dan mencuri sejarah
Palestina.
Misy’al menyampaikan orasi politiknya dalam acara
Festival Al Quds. Festival yang digelar oleh persatuan ulama
internasional di Doha, Qatar, tersebut dihadiri para tokoh Palestina,
Qatar, Arab dan dunia Islam.
“Tidak ada Palestina maupun
persoalan Palestina tanpa Al-Quds. Penjajah Israel harus berpikir seribu
kali sebelum bertindak,” ujar Misy’al seperti dikutip infopalestina.
“Israel ingin mencekik Al-Quds dan mencurinya. Inilah realitas yang kami
alami. Tantangan di hadapan kita sebagai rakyat Palestina, Arab, Islam
dan Kristen adalah bagaimana cara mengembalikan Al-Quds dan membebaskan
Palestina.”
Di tengah konspirasi internasional, kata Misy’al,
Israel terus melanjutkan pelanggaran di Palestina dan Al-Quds. Mereka
menghapus simbol dan mencuri sejarah Al Quds serta Palestina.
‘’Israel terus menggali bagian bawah Al-Quds, mengusir warga, dan melakukan Yahudisasi di Al-Quds,’’ tandasnya.
Misy’al
menyatakan Al-Quds adalah inti persoalan. Tidak ada Palestina tanpa
Al-Quds, tidak ada persoalan Palestina tanpa Al-Quds. Tidak ada
faksi-faksi tanpa Al-Quds dan tidak ada agenda tanpa Al-Quds. “Al-Quds
dicuri dengan senjata dan kami akan mengembalikannya dengan senjata
perlawanan.’’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar