Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 11 April 2012

Bidan Tak Mahir Fungsikan USG





TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Alat kesehatan (alkes) di beberapa Puskemas di Kota Manado mubazir karena tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat belum mahir menggunakannya.

Salah satu alkes yang belum digunakan sejak tahun 2010 adalah USG yang dibeli dengan harga puluhan juta rupiah.
"Ya, alat itu (USG) belum dioperasikan karena tidak ada orang yang dapat mengoperasikannya," kata Kepala Puskesmas Tuminting Manado Dr Meiny Manumpil, Selasa (10/4/2012).
Hal senada diungkapkan Srihayati Mansauda, koordinator bidan di Puskesmas Tuminting. Menurut Sirhayati, USG itu ada sejak tahun 2010. Kehadiran alat persalinan ini dibarengi dengan pelatihan dari Dinas Kesehatan Manado.
"Hanya, waktu itu saya dan teman-teman diajari oleh teknisi. Jadi kami belum paham betul," ujarnya.
Dikatakannya, penggunaan USG sangat mendesak karena banyak pasien yang membutuhkan. "Jumlahnya diperkirakan 10 orang per bulan," tuturnya. Tidak terpakainya USG membuat pasien harus dirujuk ke rumah sakit atau dokter praktek.
Srihayati berharap mereka kembali mendapat pelatihan menggunakan USG. Seorang dokter di puskemas itu yang tidak mau disebut namanya mengatakan, alkes yang dapat difungsikan adalah dopler atau perekam jantung bayi.
Belum mahir menggunakan USG juga diakui perawat dan bidan di Puskesmas Paniki Bawah.
"Penggunaan USG tidak sembarangan, diperlukan pengetahuan dan keahlian khusus. Sampai saat ini semua bidan belum bisa menggunakannya. Yang menggunakan alat ini hanya dokter kandungan, itupun tidak maksimal, sehingga kami berharap ada pelatihan khusus," ujar bidan Jesty Hamel, Selasa (10/4/2012).
Kepala Puskesmas Paniki Bawah, Djiro Lanes, mengatakan, USG adalah pemeriksaan ultrasonografi yang memiliki banyak fungsi.
"Fungsi USG yaitu menentukan letak kehamilan, usia kehamilan dan taksiran persalinan, menentukan jumlah janin, letak plasenta dan kondisi cairan ketuban, mencari kelainan bawaan janin, memeriksa tumbuh kembang janin, mencari adanya kelainan lain pada rahim, " jelas Djiro sambil menyebut harga USG berkisar antara Rp 24 juta sampai Rp 38 juta.
Pantauan Tribun di Puskesmas Ranomu, di ruang bersalin terdapat berbagai alkes yang diletakkan di lemari. Ada juga tempat tidur, kulkas, gunting, doopler, USG, dan alkes gigi.
Menurut seorang bidan yang enggan ditulis namanya, semua alat dapat digunakan, kecuali USG. "USG belum pernah digunakan, karena dokter atau bidan tidak tahu caranya. Kami perlu pelatihan," katanya.

Editor: Anwar Sadat Guna  |  Sumber: Tribun Manado

Tidak ada komentar:

Posting Komentar