Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 26 Januari 2012

Usung Alex Noordin, Golkar Dianggap Blunder

INILAH.COM, Jakarta - Langkah Anggota DPR Komisi I dari Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahya mendapatkan tiket menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta nampaknya tidak akan mulus. Pasalnya belakangan muncul dari internal Partai Golkar seperti Fadel Muhammad dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Alex Noerdin untuk dicalonkan sebagai Cagub DKI Jakarta dari Partai Golkar.


Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Rico Marbun menilai dimunculkannya nama Alex Noerdin dalam bursa pencalonan Cagub DKI Jakarta dari Partai Golkar terkesan dipaksakan. Pasalnya Alex Noerdin merupakan Gubernur Sulsel yang masih menjabat hingga 2013 mendatang, sehingga masih punya satu periode lagi untuk untuk menjadi Gubernur Sumatera Selatan.

Selain itu, pertimbangan lain untuk memajukan Alex dalam Pilgub DKI sangat mepet dengan tengak waktu pendaftaran Cagub DKI yang hanya tinggal satu setengah bulan lagi.

"Apalagi nama Alex juga tidak cukup terkenal di Jakarta dan tidak cukup waktu untuk mensosialisasikan Alex ke masyarakat Jakarta. Jelas, kalau memang diarahkan ke Alex, saya kira unsur gamblingnya sangat tinggi," kata Rico di Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Hal senada juga diutarakan oleh Pengamat Politik UI lainnya seperti Abdul Gafur Sangadji. Menurutnya, langkah Partai Golkar memajukan Alex menjadi kandidat Gubernur DKI Jakarta merupakan strategi politik yang blunder.

Sebab, Gafur menilai Partai Politik sebesar Partai Golkar tidak akan melakukan hal yang ceroboh, seperti mengusung Cagub yang masih menjabat di wilayah lainnya.

"Kalau hal tersebut tetap dilakukan, Saya kira ini akan menjadi blunder politik terbesar Partai Golkar di awal tahun 2012," ujar Gafur di Jakarta.

Untuk itu, Gafur berpendapat, sebaiknya Partai Golkar khususnya Alex Noedin sendiri mempertimbangkan wacana pencalonan tersebut. Sebab jika hal itu dilakukan dikhawatirkan Alex akan mencederai amanat yang sudah diberikan oleh masyarakat Sulsel.

Bahkan yang terparah, nantinya akan mempengaruhi citra Partai Golkar dan pribadi Alex Noerdin sendiri di masyarakat.

"Masyarakat akan menilai Partai Golkar dan Alex Noerdin sebagai partai dan figur yang haus kekuasaan," katanya.

Sebelumnya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad juga digadang-gadang untuk maju menjadi gubernur DKI Jakarta menggantikan Fauzi Bowo. Namun upaya untuk memajukan Fadel terhenti lantaran tersandung peraturan Komisi Pemilihan Umum No.13/2010.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi DKI Jakarta Juri Ardiantoro mengatakan Pasal 9 Peraturan KPU No.13/2010 menyebutkan calon gubernur yang bisa mencalonkan diri belum pernah menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah selama dua kali masa jabatan dan dalam jabatan yang sama. Fadel pernah menjabat Gubernur Gorontalo selama 7,5 tahun, atau satu setengah masa jabatan.

Menurut Juri, Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-VII/2009 menyebutkan masa jabatan yang dihitung satu periode adalah masa jabatan yang telah dijalani setengah atau lebih dari setengah masa jabatan. "Jadi menurut keputusan MK, Fadel telah menjalani dua masa jabatan dan tidak mungkin bisa dipilih kembali," katanya. [gus]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar