Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 18 Januari 2012

Rampok Sadis: Merry Ditebas Demi Selamatkan Anak Majikan





TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Dengan alasan memerlukan uang Rp 200 ribu untuk ongkos pulang ke kampung halaman, Oscar, remaja 19 tahun merampok dan tega menganiaya tiga rekan satu kampungnya dengan senjata tajam, satu di antaranya tewas.  

Ketiga korban semuanya wanita. Pelaku dan ketiga korban bekerja dalam satu rumah. Oscar  adalah sopir dan ke tiga korban, masing-masing Merry Helaha (27), Renny Helaha (20) dan Yuliana Setai (40) pembantu rumah tangga di rumah milik Roby Tendean, Warga Kelurahan Tikala Kumaraka Lingkungan II, Kota Manado. Semua korban mengalami luka parah akibat sabetan parang, sayangnya nyawa Merry tak tertolong.
Yuliana Setiai, wanita anak dua itu terbaring lemah di ruang perawatan Gawat Darurat RS Kandauw, tampak terlihat menahan sakit. Tangan kirinya sulit digerakkan akibat luka tebasan yang cukup dalam. Tangan kanannya juga dipenuhi balutan kain perban.
Perempuan asal Desa Tawiri, Kecamatan Baguala, Maluku itu bercerita kepada Tribun Manado (Tribunnews.com) dengan perlahan peristiwa yang meimpa ia dan dua rekannya.
Peristiwa bermula ketika sekitar pukul 20.00 ia dan Renny tengah makan malam di lantai bawah rumah tempat kejadian perkara. Sedangkan Merry sedang menjaga dua anak majikan di lantai dua.
"Waktu itu torang da makan, kage lampu mati (kami tengah makan, tiba-tiba mati lampu)," ujarnya.
Mereka sempat heran karena lampu di rumah lainnya tak padam. Tak lama kemudian tiba-tiba terdengar suara pintu garasi ada yang buka. "Renny membisiki saya, katanya ada orang. Lalu tak lama berselang, pelaku muncul dalam kegelapan dan langsung memotong saya," ujar korban.
Melihat peristiwa itu Renny teriak  ada pencuri, bermaksud memberi tahu Merry yang sedang menjaga anak-anak majikan. Namun teriakan itu membuat pelaku beralih mengejar Renny lalu menebas kan parang dan mengenai di bagian perut.
Usai menebas Renny, Oscar semakin kalap dan kembali lagi mengejar Renny  yang berusaha mengamankan diri dalam kegelapan rumah itu. Renny dalam keadaan luka parah berusaha lari naik ke ke teras di lantai dua dan berteriak minta pertolongan .
Wanita tersebut pun nekat melompat dari lantai dua  menyelamatkan diri, padahal perutnya mengalami luka sangat parah. "Waktu itu saya langsung bersembunyi di dalam toilet. Saya baru keluar setelah ada warga masuk rumah," ujar Yuliana.
Dari pengakuan pelaku, selanjutnya ia naik ke lantai dua dan masuk ke kamar pemilik rumah. Saat itu ia berhasil menggasak uang dalam laci sekitar Rp 4 juta lebih. Ketika berada di lantai dua, pelaku bertemu dengan Merry yang saat itu sedang bersama Lodrik (3) dan Ebby (1), anak majikannya.
Melihat Merry, Oscar kembali gelap mata, ia pun menebas parang berkali-kali ke tubuh korban.
Luka parah yang dialami Merry diduga akibat korban mencoba bertahan dan melindungi kedua anak majikannya dari tebasan parang. Beruntung kedua anak kecil itu tak terluka sama sekali. Namun sayang, nyawa Merry akhirnya tidak tertolong.
Saat itu warga yang mendengar teriakan Renny mulai masuk ke dalam rumah. Pelaku panik  dan lari ke lantai tiga, melompat ke luar melalui genteng rumah warga lainnya. Karena takut melihat warga telah berkumpul di sekitar rumah tersebut, pelaku bersembunyi di atap rumah warga lainnya. Ia baru berhasil ditangkap setelah polisi melumpuhkan dengan timah panas.
"Saya perlu uang Rp 200 ribu uang transportasi pulang kampung (Masoe, Ambon) karena nenek  saya sakit. Saya menyesal," ujar Oscar dengan suara perlahan  kepada Tribun Manado.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom  |  Sumber: Tribun Manado

Tidak ada komentar:

Posting Komentar