Seperti yang disampaikan Mohamad Hadun, kuasa hukum dari lembaga advokat saat mendampingi Ustad Tajul Muluk ketika mendatanggi Polres Sampang, Jum'at (30/12/2011).
"Kami menilai aparat lamban dalam menangani kasus ini, sehingga pelaku sudah melarikan diri ke Malaysia. Padahal, ini menimpa masyarakat yang jelas menjadi korban penyimpangan hak asasi," katanya.
Meski kekecewaan mewarnai 8 orang tim kuasa hukum pembela Syiah tersebut, lantaran tidak mendapat respon dari pihak kepolisian Sampang.
M.Hadun bersama 7 rekannya, akan tetap melakukan upaya hukum guna menyelamatkan nasib jemaah Syiah Sampang. "Kami tetap akan melakukan upaya pembelaan warga syiah yang telah menjadi korban, dan kami akan segera menemui Kapolda dan Kapolri bila perlu kalau kasus ini tidak segera ditangani terutama kepada pelaku pembakaran," pungkasnya.
SementaraKapolres Sampang, AKBP Solehan, berjanji akan menindaklanjuti kasus pembakaran tersebut.
Oleh sebab itu, pihaknya akan segera melakukan penangkapan terhadap oknum yang melakukan pembakaran. "Kami akan menindaklanjuti kasus ini secepatnya, namun hingga detik ini kami masih melakukan penyelidikan untuk menentukan tersangka," terangnya di hadapan sejumlah watawan usai melakukan rapat dengan pihak muspida di pendopo Kabupaten Sampang.
Rapat konsolidasi tersebut, berlangsung sekitar 4 jam lebih yang diikuti semua instansi terkait, baik dari kepolisian maupun Kodim 0828 Sampang.(beritajatim.com/ndr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar