TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Zlatan Ibrahimovic lolos dari sanksi setelah sempat terekam kamera melontarkan kata-kata penghujatan pada saat laga AC Milan kontra Cagliari.
Kantor Jaksa Federal memutuskan tidak akan memperlihatkan rekaman video untuk membuktikan bahwa penyerang AC Milan asal Swedia tersebut bersalah setelah melontarkan kata-kata penghujatan saat Milan meraih kemenangan 2-0 atas Cagliari.
Seperti yang dilansir Soccerway, penyerang berusia 30 tahun tersebut tertangkap kamera melontarkan penghujatan tidak lama setelah mengalami kejang usus di babak kedua pertandingan tersebut.
Kantor Jaksa Federal sudah mengeluarkan pernyataan bahwa rekaman di televisi tidak akan ditampilkan di pengadilan olah raga dikarenakan kurangnya unsur-unsur penting yang mendukung ide dari ekspresi yang menghujat.
Kurangnya bukti suara menjadi alasan mengapa hal tersebut tidak bisa dipertimbangkan sebagai bukti yang layak, meskipun mereka memperlihatkan bibir Ibra mengucapkan kata-kata ofensif.
Kasus Ibra bukanlah tanpa preseden sama sekali. Sebelumnya di bulan Maret 2010, pelatih Chievo, Domenico Di Carlo dan penyerang Parma, Davide Lanzafame, dikenakan sanksi karena terbukti memperlihatkan ekspresi yang menghujat.
Kantor Jaksa Federal memutuskan tidak akan memperlihatkan rekaman video untuk membuktikan bahwa penyerang AC Milan asal Swedia tersebut bersalah setelah melontarkan kata-kata penghujatan saat Milan meraih kemenangan 2-0 atas Cagliari.
Seperti yang dilansir Soccerway, penyerang berusia 30 tahun tersebut tertangkap kamera melontarkan penghujatan tidak lama setelah mengalami kejang usus di babak kedua pertandingan tersebut.
Kantor Jaksa Federal sudah mengeluarkan pernyataan bahwa rekaman di televisi tidak akan ditampilkan di pengadilan olah raga dikarenakan kurangnya unsur-unsur penting yang mendukung ide dari ekspresi yang menghujat.
Kurangnya bukti suara menjadi alasan mengapa hal tersebut tidak bisa dipertimbangkan sebagai bukti yang layak, meskipun mereka memperlihatkan bibir Ibra mengucapkan kata-kata ofensif.
Kasus Ibra bukanlah tanpa preseden sama sekali. Sebelumnya di bulan Maret 2010, pelatih Chievo, Domenico Di Carlo dan penyerang Parma, Davide Lanzafame, dikenakan sanksi karena terbukti memperlihatkan ekspresi yang menghujat.
Editor: Dodi Esvandi | Sumber: Duniasoccer.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar