Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 09 November 2011

Kemenag Kalsel Tak Miliki Data Biro Haji Nakal





TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Tak ada korban penipuan calon haji yang melapor, membuat Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalsel kesulitan melakukan tindakan terhadap biro perjalanan haji yang nakal.

"Kita tidak ada data berapa jumlah haji yang batal berangkat, juga berapa biro perjalanan yang bermasalah. Kita juga menunggu laporan jemaah yang gagal berangkat, untuk ditinfaklanjuti ke tingkat penyelidikan. Sejauh ini tidak ada yang melapor," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat, Wakaf Kanwil Kemenag Kalsel, Syukeriansyah, Selasa (8/11/2011).
Akibatnya, Kemenag Kalsel pun tidak dapat melanjutkan laporan ke Kemenag Pusat. Korban lebih memilih melapor ke polisi, mereka pun menyerahkannya urusan hukumnya kepada kepolisian.
Berdasar banyaknya korban yang melapor ke polisi karena merasa tertipu, Syukeriansyah mengindikasikan banyak oleh biro perjalan haji ilegal beroperasi di Kalsel. Kendalanya, mereka tidak memiliki data mengenai jumlah Biro perjalanan yang ilegal alias belum melapor.
"Banyak yang tidak lapor, anehnya di media promosi mereka kerap ada. Pun bila ada pertemuan, banyak yang tidak hadir. Sejauh ini ada enam biro perjalanan Haji Plus dan Umrah yang terdaftar di kami dan masih eksis memberangkatkan haji," katanya tanpa mau merinci biro perjalanan dimaksud.
Syukeriansyah pun meminta warga tidak tergiur oleh janji dan iming-iming terkait keberangkatan haji secara mudah.
"Indikasinya, pembayaran biaya pendaftaran awal sebesar Rp 4.000 dolar AS bukan ke rekening Kemenag Pusat, itu patut dipertanyakan dan segera lapor ke Kanwil Kemenag Kalsel," pintanya.
Maraknya penipuan terhadap calon haji di Kalsel, dinilai Sosiolog dari Unlam Banjarmasin, Wahyu MS, perlu mendapat perhatian serius pemerintah, khususnya Kemenag Pusat dan daerah.
"Ibadah haji merupakan sebuah hal prestisius. Asalkan bisa berhaji, segala cara dilakukan. Saya rasakan ada pembiaran yang sudah tidak terkontrol. Harus sungguh-sungguh," ujarnya.
Jika perlu, lanjut Wahyu, pemerintah gencar terbitkan brosur, hingga penyuluhan terus menerus agar warga jangan terus melahap bujuk rayu yang mengarah pada langkah ilegal. "Berikan penyuluhan maksimal oleh Kemenag hingga lapisan bawah,"katanya.
Di Barabai, Hulu Sungai Tengah, korban penipuan H Misran bertambah. Setelah H Rajudin, kemarin Masdiana, warga Jalan A Yani kilometer 7 juga melapor sebagai korbannya.
"Masdiana berniat melaporkan H Misran, tapi karena tempat kejadian di Banjarmasin, dia tidak bisa melapor ke tempat kami," kata Kapolsek Labuan Amas Selatan, Ipda Nur Alam.
Nur Alam menambahkan, kemungkinan besar korban penipuan H Misran lebih dari dua orang, namun saat diperiks dia belum mau mengaku. "Juga belum ada tersangka lain. Misran kami ketahui hanya bekerja sendiri," terangnya.
Ditemui di tahanan Polsek Labuan Amas Selatan, H Misran mengaku kalau dirinya juga menjadi korban penipuan seseorang bernama Suwandi asal Jakarta. "Saya pergi ke Jakarta untuk mencarinya," tutur Misran. (*)

Editor: Harismanto  |  Sumber: Banjarmasin Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar