TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang yang diduga mengalami gangguan kejiwaan menyebabkan penerbangan Lion Air dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng menuju Bandara Sultan Thaha Staifuddin Jambi mengalami delay atau penundaan, Rabu (5/10).
Pria yang tidak disebutkan namanya tersebut membuat gaduh karena berhalusinasi saat pesawat sedang berjalan di taxi way menuju runway untuk take off.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono mengakui adanya peristiwa tersebut. Lion dengan nomor penerbangan JT 0606 telah bersiap untuk terbang pada pukul 18.30 wib.
"Kejadiannya sekitar pukul 18.30 wib saat itu penumpang yang duduk di seat bagian belakang menjerit-jerit dan minta diturunkan dari pesawat. Saat dia lari menuju pintu depan dan berusaha membuka pintu pesawat, para awak kabin mencegah dengan memeganginya. Karena terjadi keributan itu akhirnya pesawat RPA," jelas Hari.
Akibat kejadian tersebut, pesawat melakukan return to appron (RPA) karena pesawat belum sempat melakukan take off atau tinggal landas tetapi masih berjalan di taxi way, menuju runway.
Pesawat akhirnya diterbangkan menuju Bandara Jambi pada pukul 19.50 wib. Pria yang stres tersebut saat ini menjalani perawatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Dijelaskan Hari, pria yang belum diketahui namanya tersebut menjerit-jerit ketakutan serta mau keluar dari pesawat karena berhalusinasi mendengar ada suara anak-anak menangis di dekatnya. Padahal saat itu tidak ada anak menangis. (Ewa)
Pria yang tidak disebutkan namanya tersebut membuat gaduh karena berhalusinasi saat pesawat sedang berjalan di taxi way menuju runway untuk take off.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono mengakui adanya peristiwa tersebut. Lion dengan nomor penerbangan JT 0606 telah bersiap untuk terbang pada pukul 18.30 wib.
"Kejadiannya sekitar pukul 18.30 wib saat itu penumpang yang duduk di seat bagian belakang menjerit-jerit dan minta diturunkan dari pesawat. Saat dia lari menuju pintu depan dan berusaha membuka pintu pesawat, para awak kabin mencegah dengan memeganginya. Karena terjadi keributan itu akhirnya pesawat RPA," jelas Hari.
Akibat kejadian tersebut, pesawat melakukan return to appron (RPA) karena pesawat belum sempat melakukan take off atau tinggal landas tetapi masih berjalan di taxi way, menuju runway.
Pesawat akhirnya diterbangkan menuju Bandara Jambi pada pukul 19.50 wib. Pria yang stres tersebut saat ini menjalani perawatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Dijelaskan Hari, pria yang belum diketahui namanya tersebut menjerit-jerit ketakutan serta mau keluar dari pesawat karena berhalusinasi mendengar ada suara anak-anak menangis di dekatnya. Padahal saat itu tidak ada anak menangis. (Ewa)
Penulis: Hendra Gunawan | Editor: Prawira Maulana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar