Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 02 Oktober 2011

Pemilik Hajatan Haji Kurung Warga di Rumah





TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Puluhan warga Sukabangun Luar Ketapang terkurung di sebuah rumah warga ketika menghadiri acara syukuran keberangkatan haji oleh salah seorang warga di sana.

Sejumlah ibu rumah tangga dan anak-anak menangis karena tak bisa keluar dari rumah tersebut. Mereka hampir empat jam terkurung di rumah itu dengan pagar besi setinggi sekitar tiga meter.
Kondisi tersebut memicu kemarahan warga sekitar lantaran ada keluarga mereka yang terkurung di dalam rumah.
Tak kuasa menunggu lama, sejumlah pria berusaha memanjat pintu pagar untuk memastikan kondisi keluarga mereka di dalam, namun dihalau oleh seorang putri pemilik rumah.
Dan, sekitar pukul 17.30 WIB, meski ditentang anak pemilik rumah, namun atas desakan warga yang mulai marah, Ketua RT VII Sukabangun Luar, Amirudin, akhirnya membengkas gembok pintu pagar besi milik IW yang tertutup.
"Ini mengganggu ketentraman warga, dan meresahkan warga, terpaksa pintu pagar pemilik rumah tersebut saya bengkas," ujar Amirudin kepada Tribun di TKP, Sabtu (1/10/2011).
Ipar pemilik rumah yang tak ingin namanya dicantumkan, mengatakan, sekitar pukul 15.00 WIB, sempat terdengar percekcokan antara IW, pegawai negeri sipil di Kantor DPRD Ketapang, dengan istrinya.
"Yang saya dengar, dia (IW) minta acara tersebut dihentikan. Saat itu tamu undangan lagi pada makan. Kalau tidak dihentikan ia (IW) mengancam akan mengurung semua yang ada di dalam rumah," ujar sang ipar.
Tak lama, IW membuktikan ancamannya, dan mengurung warga di kediamannya, kemudian ia melarikan diri entah kemana.
Peristiwa itu, mengundang keresahan warga, bahkan saat kejadian ada sejumlah warga
melaporkan peristiwa itu ke polisi. "Kami melihat ini perbuatan tidak menyenangkan. Anak dan istri saya diundang namun dikurung di dalam rumah," ujar seorang warga kesal.
Informasi yang diperoleh Tribun menyebutkan, rencananya istri IW akan berangkat haji 16 Oktober mendatang. IW diduga stres lantaran tidak terima akan diceraikan istrinya.
"Kemarin sekitar hari Kamis dia (IW) ada sidang di Pengadilan Agama, namun belum putus," ujar warga sekitar.
Tak lama setelah dilaporkan ke polisi, IW pun langsung dikejar sejumlah aparat dari Polres Ketapang untuk dimintai keterangan.

Editor: Anwar Sadat Guna  |  Sumber: Tribun Pontianak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar