TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada acara diskusi yang diadakan Petisi 28 di Doekoen Coffe Jakarta Selatan, turut membahas perilaku para anggota DPR. Salah satunya adalah upaya yang dilakukan para caleg untuk dapat duduk di kursi dewan yang terhormat.
Andi Warianto, anggota LSM Sygnal, mengatakan sampai saat ini tidak ada satu pun anggota DPR yang waras. Menurutnya bila dipikir secara akal sehat, gaji bulanan anggota DPR itu terima bersih puluhan juta namun untuk biaya kampanyenya memakan uang sampai miliaran. "Bayangkan kalau untuk dana kampanye seorang caleg butuh biaya setidaknya Rp 2 miliar. Kalau dilihat dari gaji yang nanti mereka dapat, orang waras mana yang mau?" ujar Andi, Minggu (11/9/2011).
Andi menuturkan ketidakwarasan anggota DPR sedikit tercermin dari kasus Nazaruddin cs yang menurutnya kini sudah menjadi orde baru ketiga. Dikatakannya, bila dibiarkan selama 10 tahun kedepan keadaan seperti ini, maka SDM, SDA, dana APBN serta APBD akan habis tergerus. "Kalau sudah habis, maka yang dilakukan orang-orang ini adalah menjual perundang-undangan," ucapnya.
Andi menambahkan, ketidakwarasan sebenarnya bukan hanya pada pemilu caleg, tetapi juga pemilu lainnya seperti Pilkada. "Uang perputaran kampanye selama Pilkada itu bisa mencapai triliunan rupiah. Jadi saya rasa bukan hanya pemilu legislatif saja yang tidak waras," imbuhnya.
Andi Warianto, anggota LSM Sygnal, mengatakan sampai saat ini tidak ada satu pun anggota DPR yang waras. Menurutnya bila dipikir secara akal sehat, gaji bulanan anggota DPR itu terima bersih puluhan juta namun untuk biaya kampanyenya memakan uang sampai miliaran. "Bayangkan kalau untuk dana kampanye seorang caleg butuh biaya setidaknya Rp 2 miliar. Kalau dilihat dari gaji yang nanti mereka dapat, orang waras mana yang mau?" ujar Andi, Minggu (11/9/2011).
Andi menuturkan ketidakwarasan anggota DPR sedikit tercermin dari kasus Nazaruddin cs yang menurutnya kini sudah menjadi orde baru ketiga. Dikatakannya, bila dibiarkan selama 10 tahun kedepan keadaan seperti ini, maka SDM, SDA, dana APBN serta APBD akan habis tergerus. "Kalau sudah habis, maka yang dilakukan orang-orang ini adalah menjual perundang-undangan," ucapnya.
Andi menambahkan, ketidakwarasan sebenarnya bukan hanya pada pemilu caleg, tetapi juga pemilu lainnya seperti Pilkada. "Uang perputaran kampanye selama Pilkada itu bisa mencapai triliunan rupiah. Jadi saya rasa bukan hanya pemilu legislatif saja yang tidak waras," imbuhnya.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo | Editor: Prawira Maulana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar