TRIBUNNEWS.COM, PALERMO - Sempat unggul 1-0 pada babak pertama, Inter Milan secara mengejutkan dipaksa menyerah 3-4 dari Palermo dalam laga perdana Serie-A, Minggu (11/9/2011) di Renzo Barbera. Enam gol tercipta pada babak kedua.
Inter mengawali laga dengan pola favoritnya, 3-4-3. Menariknya, Pelatih Gian Piero gasperini kembali memainkan Javier Zanetti sebagai bek tengah menemani Lucio dan Walter Samuel.
Sementara itu, Palermo mengandalkan Abel Hernandez dan Fabrizio Miccoli sebagai duet ujung tombak utama. Penampilan Hernandez pada awal babak pertama pun cukup memukau.
Striker asal Uruguay itu mampu menebar ancaman pada lima menit pertama melalui tandukan kepala. Sayang Julio Cesar masih sigap menepis bola.
Inter akhirnya mampu membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-33 melalui Diego Milito. Striker asal Argentina itu mampu membelokkan bola hasil tendangan keras Dejan Stankovic ke arah gawang Palermo.
Sayangnya, selepas gol itu permainan Inter semakin menurun. Hal tersebut lantas dimanfaatkan Palermo untuk terus menekan lini pertahanan Inter. Beruntung hingga akhir babak pertama Inter masih mampu mempertahankan skor 1-0.
Memasuki babak kedua, pertahanan Inter kian rapuh. Hal itu mampu dimanfaatkan oleh Palermo melalui serangan balik cepat. Lolos dari perangkap offside, Miccoli mampu menerobos pertahanan Inter sebelum menaklukkan kiper Julio Cesar.
Akan tetapi Inter mampu langsung bereaksi dengan balik menekan. Pada menit ke-51, pelanggaranpemain Palermo di dalam kotak penalti membuat wasit menunjuk titik putih. Eksekusi penalti mampu dijalankan dengan sempurna oleh Milito. Gol tersebut sekaligus koleksi gol kelima Milito ke gawang Palermo.
Sialn bagi Inter. Hanya berselang tiga menit setelah gol penalti, Palermo mampu menyamakan kedudukan lagi melalui Hernandez. Gol lahir melalui skema serupa, yakni serangan balik cepat yang memporak-porandakan lini belakang Inter.
Gol itu kian membangkitkan kepercayaandiri Palermo. Hasilnya, Miccoli mampu membawa Palermo berbalik unggul pada menit ke-86 melalui eksekusi tendangan bebas.
Tak cukup sampai di situ, giliran striker pengganti, Mauricio Pinilla yang memperlebar jarak keunggulan Palermo menjadi 4-2 melalui golnya pada menit ke-88.
Inter sendiir masih mencoba terus menekan dan memangkas ketertinggalan. Akan tetapi, hanya gol Forlan yang tercipta pada pengujung laga. Gol debut striker asal Uruguay itu gagal menyelamatkan Inter dari kekalahan.
Hasil ini sekaligus menjadi ajang balas dendam Palermo pada final Coppa Italia Mei lalu. Kala itu Inter mampu mengalahkan I Rosanero dengan skor 3-1. Kemenangan ini juga menjadi kali pertama buat Palermo atas Inter di Renzo Barbera sejak 2005 silam.(*)
Inter mengawali laga dengan pola favoritnya, 3-4-3. Menariknya, Pelatih Gian Piero gasperini kembali memainkan Javier Zanetti sebagai bek tengah menemani Lucio dan Walter Samuel.
Sementara itu, Palermo mengandalkan Abel Hernandez dan Fabrizio Miccoli sebagai duet ujung tombak utama. Penampilan Hernandez pada awal babak pertama pun cukup memukau.
Striker asal Uruguay itu mampu menebar ancaman pada lima menit pertama melalui tandukan kepala. Sayang Julio Cesar masih sigap menepis bola.
Inter akhirnya mampu membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-33 melalui Diego Milito. Striker asal Argentina itu mampu membelokkan bola hasil tendangan keras Dejan Stankovic ke arah gawang Palermo.
Sayangnya, selepas gol itu permainan Inter semakin menurun. Hal tersebut lantas dimanfaatkan Palermo untuk terus menekan lini pertahanan Inter. Beruntung hingga akhir babak pertama Inter masih mampu mempertahankan skor 1-0.
Memasuki babak kedua, pertahanan Inter kian rapuh. Hal itu mampu dimanfaatkan oleh Palermo melalui serangan balik cepat. Lolos dari perangkap offside, Miccoli mampu menerobos pertahanan Inter sebelum menaklukkan kiper Julio Cesar.
Akan tetapi Inter mampu langsung bereaksi dengan balik menekan. Pada menit ke-51, pelanggaranpemain Palermo di dalam kotak penalti membuat wasit menunjuk titik putih. Eksekusi penalti mampu dijalankan dengan sempurna oleh Milito. Gol tersebut sekaligus koleksi gol kelima Milito ke gawang Palermo.
Sialn bagi Inter. Hanya berselang tiga menit setelah gol penalti, Palermo mampu menyamakan kedudukan lagi melalui Hernandez. Gol lahir melalui skema serupa, yakni serangan balik cepat yang memporak-porandakan lini belakang Inter.
Gol itu kian membangkitkan kepercayaandiri Palermo. Hasilnya, Miccoli mampu membawa Palermo berbalik unggul pada menit ke-86 melalui eksekusi tendangan bebas.
Tak cukup sampai di situ, giliran striker pengganti, Mauricio Pinilla yang memperlebar jarak keunggulan Palermo menjadi 4-2 melalui golnya pada menit ke-88.
Inter sendiir masih mencoba terus menekan dan memangkas ketertinggalan. Akan tetapi, hanya gol Forlan yang tercipta pada pengujung laga. Gol debut striker asal Uruguay itu gagal menyelamatkan Inter dari kekalahan.
Hasil ini sekaligus menjadi ajang balas dendam Palermo pada final Coppa Italia Mei lalu. Kala itu Inter mampu mengalahkan I Rosanero dengan skor 3-1. Kemenangan ini juga menjadi kali pertama buat Palermo atas Inter di Renzo Barbera sejak 2005 silam.(*)
Penulis: Juang Naibaho | Editor: Juang Naibaho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar