Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 28 September 2011

Slip SPP Palsu Unima Libatkan Pejabat





TRIBUNNEWS.COM, TONDANO - Kasus dugaan korupsi dengan modus penggunaan slip setoran SPP palsu di Universitas Manado (Unima) di Tondano menunjukkan perkembangan mengejutkan.
Seorang  pejabat Unima yang  jabatannya berkaitan erat dengan penerimaan mahasiswa diduga terlibat.
Dugaan pejabat Unima terlibat, sesuai dengan  keterangan Vonny Wongkar, staf  Lembaga Penelitian Unima yang terindikasi kuat terlibat dalam skandal slip SPP palsu. Kasipidsus Kejari Tondano, Sugandy Mokoagow SH, Selasa (27/9)  mengatakan, informasi tersebut disampaikan Vonny saat dimintai keterangan.
Menurutnya, oknum pejabat Unima ini kemungkinan besar mengetahui praktik slip palsu tersebut karena oknum ini bersentuhan langsung dengan proses pendaftaran mahasiswa. "Kami akan menelusuri pengakuan dari Ibu Vonny terkait keterlibatan oknum pejabat Unima dalam kasus dugaan slip palsu ini," ujarnya.
Dikatakan, setelah mengambil  keterangan staf di Lembaga Penelitian Unima Youla Tuwo dan Vonny Wongkar, Kejari Tondano akan mengambil  keterangan AK, staf Unima, besok Kamis.  Disaksikan Tribun Manado kemarin,  sekitar pukul 10.15 Wita, Vonny Wongkar mendatangi Kejari Tondano dan langsung menuju ruang intel Kejari Tondano.
Sugandy Mokoagow SH mengatakan, pihaknya telah menerima 100 fotocopi slip setoran palsu dari dosen Stanley Ering. Penyerahan barang bukti itu dilakukan Ering dalam kapasitasnya sebagai pelapor dalam kasus dugaan slip palsu tersebut. "Saat ini kami telah memiliki 110 fotocopy slip palsu. 100 fotocopy slip palsu didapat dari Ering, dan 10 fotocopi slip palsu lainnya didapat dari Rektor Unima  Prof Dr Ph EA Tuerah MSi DEA," ujarnya.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap pulbaket, sehingga belum bisa mengambil slip setoran yang asli. Menurutnya, tim  Kejari Tondano belum bisa melakukan penyitaan barang bukti, karena masih dalam tahap pengumpulan bahan keterangan (pulbaket).
Menurutnya, slip setoran yang diduga palsu ini masih akan dikembalikan pada Unima, dan akan diambil kembali jika status kasus ini telah dinaikkan menjadi penyidikan. "Kami belum bisa melakukan penyitaan barang bukti, karena masih dalam tahap pulbaket. Fotocopi slip setoran yang kami ambil saat ini akan menjadi pegangan dalam melaksanakan pengambilan keterangan," ujarnya.
Selain memfotocopi 420 slip setoran yang diduga palsu, tim Kejari Tondano juga meminta pihak Unima memfotocopi slip setoran untuk dana wisuda. Dari pemeriksaan sepintas, dalam tumpukan slip setoran wisuda yang diambil dari ruangan administrasi juga terlihat ada slip yang diduga palsu yang terselip diantara slip yang asli.
Seperti diberitakan Tribun Manado, sedikitnya 1.000 mahasiswa Unima, Tondano, terancam tak dianggap pembayarannya menyusul terendusnya dugaan penggelapan dana bermodus slip setoran palsu. Praktik itu diduga berlangsung sejak 2010. Setidaknya Rp 2 miliar duit setoran mahasiswa tidak jelas keberadaannya.
Duit sebesar itu berasal dari setoran SPP sebesar Rp 500.000, dana pembangunan Rp 3,5 juta per mahasiswa dan pungutan lainnya. Dugaan penggelapan terendus setelah seorang mahasiswa yang menyetorkan SPP, ternyata mendapatkan bukti setoran yang terindikasi palsu.

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Manado

Tidak ada komentar:

Posting Komentar