TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menegaskan pemerintah tidak akan menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 2012 mendatang.
Agus Marto menyebutkan bahwa pengaturan terbatas dan bertahaplah yang akan dilaksanakan pemerintah tahun depan.
"Kita itu mengungkapkan bahwa BBM itu akan ada pengaturan terbatas dan bertahap. Di dalam BBM itu kita tidak mengatakan akan dilakukan penyesuaian atau tidak," tegasnya, di Jakarta, Kamis (18/8/2011).
Pokoknya, tegas Agus Marto, pemerintah masih menilai kenaikkan harga jual BBM tidak dilakukan tahun depan. "Kamu baca di situ, itu semua tidak ada secara khusus kita sampaikan begitu. Jadi, yang kita sampaikan bahwa kita akan melakukan pengaturan yang bertahap dan tertutup," tegas Menkeu.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan kebijakan penataan ulang sistem penyaluran subsidi yang telah dilakukan pada tahun 2011 tetap dilanjutkan dalam tahun 2012.
“Volume BBM bersubsidi, kita kendalikan antara lain melalui: optimalisasi program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg; peningkatan pemanfaatan energi alternatif seperti Bahan Bakar Nabati (BBN) dan Bahan Bakar Gas (BBG) serta pembatasan volume konsumsi secara bertahap,” paparnya.
Agus Marto menyebutkan bahwa pengaturan terbatas dan bertahaplah yang akan dilaksanakan pemerintah tahun depan.
"Kita itu mengungkapkan bahwa BBM itu akan ada pengaturan terbatas dan bertahap. Di dalam BBM itu kita tidak mengatakan akan dilakukan penyesuaian atau tidak," tegasnya, di Jakarta, Kamis (18/8/2011).
Pokoknya, tegas Agus Marto, pemerintah masih menilai kenaikkan harga jual BBM tidak dilakukan tahun depan. "Kamu baca di situ, itu semua tidak ada secara khusus kita sampaikan begitu. Jadi, yang kita sampaikan bahwa kita akan melakukan pengaturan yang bertahap dan tertutup," tegas Menkeu.
Sementara itu, sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan kebijakan penataan ulang sistem penyaluran subsidi yang telah dilakukan pada tahun 2011 tetap dilanjutkan dalam tahun 2012.
“Volume BBM bersubsidi, kita kendalikan antara lain melalui: optimalisasi program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg; peningkatan pemanfaatan energi alternatif seperti Bahan Bakar Nabati (BBN) dan Bahan Bakar Gas (BBG) serta pembatasan volume konsumsi secara bertahap,” paparnya.
Penulis: Srihandriatmo Malau | Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar