Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 04 Agustus 2011

Anggota Koramil Dituduh Aniaya dan Telanjangi Siswi SMP


TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Serma Suwito, anggota Koramil di Jombang, Jawa Timur, nyaris menjadi korban amuk massa warga. Ia dituduh menganiaya St (15), siswi kelas 3 SMPN Perak Jombang hingga korban diopname di RS, Rabu (3/8/2011). Penganiayaan terjadi Senin (1/8/2011) pagi.


Mendengar kejadian ini warga beramai-ramai mendatangi rumah pelaku beruntung yang bersangkutan bersama keluarga sudah dievakuasi. Masih belum jelas luka apa saja yang diderita korban akibat penganiayaan Serma Suwito. Yang jelas, ada saksi mata yang melihat anggota Koramil Perak ini menjambak rambut korban.

Sekeluar dari rumah pelaku, bibir St (15), warga Desa/Kec Perak, berdarah. Tak hanya itu, karena mual dan pusing, esoknya, korban terpaksa dirawat di RSUD Jombang dan ternyata harus diopname.

St hingga sekarang masih menjalani rawat inap di RSUD Jombang. Penganiayaan diduga dilakukan karena Suwito tak setuju anaknya, Ap (18), berpacaran dengan St, yang dianggap dari kalangan bawah.

Informasi di lapangan menyebutkan, sekitar pukul 06.00 WIB hari pertama puasa, St jalan-jalan ke Desa Pagerwojo, yang memang bertetangga desa dengan tempat tinggal St.

Ketika sampai di depan rumah Suwito dan bertemu Ap, mendadak St ditarik paksa oleh pelaku untuk masuk ke rumah. St lantas dipaksa masuk ke sebuah kamar dan dihajar Suwito.

Menurut warga, Suwito tak hanya menganiaya secara fisik. “St mengaku ditelanjangi Pak Wito, gara-gara pacaran dengan Ap, anak Pak Wito. Mungkin Pak Wito malu, karena orang tua St miskin,” kata Rukiyatun, tetangga korban.

“Saat saya datang untuk menjemput St, saya lihat Pak Suwito menarik rambut St,” kata Abdul Gofar, sepupu korban, di RSUD Jombang Rabu (3/8/2011). Abdul Gofar adalah orang yang diminta Ny Indasah (45) ibunda St, untuk menemaninya menjemput korban.

Abdul Gofar juga menyebut, meski tidak melihat ada pemukulan, namun melihat ada darah keluar dari bibir St. “Bibirnya berdarah, tapi saya tidak melihat apakah itu akibat dipukul atau dibenturkan tembok,” kata Abdul Gofar.

Abdul Rouf (50), ayahanda St, mengutarakan, usai dianiaya, anaknya gadisnya selalu mengeluh perutnya sakit dan kepalanya pusing. Itu sebabnya, esok paginya, Selasa (2/8/2011) St dibawa ke RSUD. “Ternyata malah disuruh opname di sini,” kata Rouf, saat menunggui St di Paviliun Cempaka RSUD, Rabu (3/8/2011).

Editor: Yudie Thirzano  |  Sumber: Surya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar