REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah pedagang di Pusat perbelanjaan Mega
Bekasi Hypermal Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta pihak manajemen
bertanggung jawab atas lumpuhnya aktivitas perdagangan akibat banjir,
Rabu.
"Kalau sudah begini, manajemen harus tanggung jawab karena
kami bisa libur sampai dua bulan sampai semuanya kembali normal. Padahal
saya baru saja menyetok barang senilai Rp15 juta dan bayar perpanjangan
sewa Rp12 juta untuk tiga bulan," kata pedagang pakaian, Nanang (35),
usai mengevakuasi barangnya.
Kejadian ini amat disayangkan
olehnya karena bukan yang pertama kalinya terjadi. Pengelola mal seakan
tidak mengantisipasi risiko banjir ini.
"Dulu memang lebih parah,
karena tiga lantai yang terendam. Kejadian saat itu semestinya membuat
pengelola lebih sigap mengantisipasi terulangnya hal yang sama,"
katanya.
Pihaknya bersama sejumlah pedagang lainnya berencana
menuntut ganti rugi materi kepada manajemen atas peritiwa itu. "Kami
akan upayakan jalan kekeluargaan dengan manajemen, yang penting kerugian
kami bisa diganti," katanya.
Sementara itu, karyawan restoran
santap saji D'Cost, Syukron yang merupakan salah satu 'tenant' di
basement MBH Mal, mengatakan air mulai datang pada Rabu dini hari
sekitar pukul 02.00 WIB.
Pada saat itu, seluruh toko sudah tutup dan tak seorang pun karyawan atau pegawai lain berada di lokasi.
"Kami
datang sekitar pukul 4.00 WIB untuk mengamankan barang-barang yang ada
di dalam toko. Namun hanya bahan makanan yang dapat diselamatkan karena
disimpan di bagian atas. Sementara sejumlah peralatan elektronik tak
sempat terselamatkan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar