REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Zambia telah menggambarkan serbuan
ulat bulu, yang telah memusnahkan sangat banyak tanaman di beberapa
bagian negara Afrika selatan itu sebagai bencana, demikian laporan
Zambia Daily Mail, Rabu (12/12).
Ulat bulu telah menyerbu lahan
di sebagian provinsi negeri tersebut, dan menghancurkan tanaman.
Sebanyak 70 sampai 80 persen tanaman sejauh ini telah musnah.
Menteri
Pertanian Emmanuel Chenda, yang mengunjungi lahan jagung di Kabupaten
Chongwe, di sisi timur Lusaka, Ibu Kota Zambia, mengatakan pemerintah
telah menerima laporan mengenai kehancuran akibat serbuan ulat bulu,
yang melahap semua pohon jagung yang telah ditanam petani pada musim
tanam 2012/2013.
Menteri Zambia tersebut telah menyampaikan
kekhawatiran jika wabah tersebut berlangsung terus, itu akan
mengakibatkan kerawanan pangan, demikian laporan Xinhua, Kamis pagi.
"Kami
telah menerima laporan mengenai kehancuran yang telah ditimbulkan oleh
ulat bulu di empat kabupaten. Kami akan bekerjasama dengan Organisasi
Red Locust Internasional --yang akan membantu kami menangani situasi
ini, tapi saya ingin memastikan para petani bahwa pemerintah akan
membantu mereka dengan bahan kimia," kata Chenda sebagaimana dikutip
surat kabar tersebut.
Pemerintah telah mengirim petugas untuk menyemprot daerah yang diserang ulat bulu, katanya.
Wabah
ulat bulu pertama kali dilaporkan pekan lalu di Kabupaten Chibombo,
Zambia tengah, tapi sejauh ini banyak laporan telah menunjukkan bahwa
ulat bulu pemangsa tanaman tersebut telah menyerbu beberapa kabupaten
--Chongwe di Provinsi Lusaka, Chisamba di Zambia tengah serta Kabupaten
Nyimba di bagian timur negeri itu.
JUga ada laporan bahwa Kabupaten Kapiri Mposhi di Zambia tengah telah diserbu oleh ulat bulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar