REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Sebuah kapal yang membawa ratusan pengungsi
Rohingya tenggelam di lepas pantai perbatasan antara Myanmar dan
Bangladesh, Ahad pagi.
Mohammad Farhad, inspektur polisi di
Teknaf di ujung tenggara Bangladesh, mengatakan kepada AFP, seorang
korban yang selamat dari musibah itu melaporkan bahwa kapal tersebut
mengangkut sekitar 135 orang.
"Kapal itu sedang menuju Malaysia
secara ilegal," kata Farhad, dengan menambahkan bahwa korban selamat
berusia 24 tahun itu kini ditahan.
"Ia tidak tahu nasib para
penumpang lain karena keadaannya gelap dan ia mati-matian menyelamatkan
dirinya sendiri," lanjut perwira polisi itu.
Namun informasi
berbeda didapat oleh satu kelompok advokasi Rohingya yang berkantor di
Bangkok. Kelompok itu menyebut peristiwa tenggelamnya kapal terjadi
antara Senin malam hingga Selasa.
"Kami tahu bahwa kapal penuh
sesak dengan 133 penumpang itu sedang menuju Malaysia," kata Chris Lewa,
direktur The Arakan Project
Ratusan ribu Muslim Rohingya
diperkirakan telah melarikan diri dari Myanmar dalam beberapa puluh
tahun terakhir untuk menghindari penyiksaan. Mereka lari terutama ke
negara tetangga, Bangladesh.
Kerusuhan yang baru-baru ini terjadi juga membuat gelombang pengungsi baru kain bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar