REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU--Perompak Somalia membebaskan Free Goddess
dan 21 orang awak Filipina-nya setelah menahan kapal milik Yunani itu
selama lebih dari delapan bulan, kata Sekretaris Jendral Persatuan
Pelaut Kenya, Andrew Mwangura, Jumat (12/10).
Mwangura, yang
peranannya mencakup kontak dengan kapal-kapal yang berlayar di Lautan
India dan memenuhi kesejahteraan pelaut, mengatakan, uang tebusan
dijatuhkan dari pesawat ke kapal itu pada 10 Oktober.
Kapal
barang milik Yunani yang berbendera Liberia "Free Goddess" kini bebas
dan sedang berlayar menuju Salalah, Oman. "Di negara itu kapal akan
melakukan pengisian bahan bakar, air minum dan pergantian awak," kata
Mwangura
Perompak mengatakan, kapal itu ditahan di Garad, sebuah
pelabuhan di Puntland yang mereka gunakan. "Kami memperoleh uang tebusan
5,7 juta dolar setelah menahan kapal itu selama beberapa bulan," kata
seorang perompak di Garad bernama Mohamed
Jumlah uang tebusan
itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen. Mwangura adalah mantan
kepala Program Pelayanan Pelaut Afrika Timur, sebuah organissi
independen untuk kesejahteraan pelaut dan kelompok pengamat perompakan.
Perompak
yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan
pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski
angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu
sejak 2008.
Menurut Ecoterra International, organisasi yang
mengawasi kegiatan maritim di kawasan itu, lebih dari 40 kapal asing dan
lebih dari 500 pelaut hingga kini masih ditahan oleh perompak.
Kapal-kapal
perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap
puluhan perompak. Namun serangan masih terus berlangsung.
Perairan
di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di
dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan
itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.
Angka tidak resmi
menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia,
dengan lebih dari 200 seranga--termasuk 68 pembajakan yang berhasil--dan
uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar