TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Polres Klaten masih melakukan penyelidikan kasus teror berupa pengiriman bom.
Polres Klaten menyatakan sampai saat ini belum mengetahui modus dari
aksi teror tersebut. Akan tetapi, pihaknya menyimpulkan, meski bom yang
rangkaiannya masih amatir, namun bom tersebut merupakan teror bagi
person dan instansi.
“Sementara ini pengirim atau pelaku masih dalam lidik. Apa yang
menjadi motifnya perlu diketahui dulu. Teror bom yang terjadi kemarin
merupakan teror yang ditujukan baik untuk perorangan atau penerima paket
dan kepada intansi atau tempatnya,” jelas Kasat Reskrim Polres Klaten,
AKP Rudi Hartono, di Klaten, Sabtu (15/9/2012).
Sejauh ini polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),
mengumpulkan keterangan saksi, dan menyelidiki bukti-bukti yang
ditemukan di lokasi untuk melakukan pengembangan, termasuk SMS
ancaman/teror yang ditujukan kepada penerima paket bom tersebut.
“Sampai saat ini kami masih mendalami keterangan saksi-saksi yang
diperiksa. Keterangan saksi terus dimaksimalkan termasuk mendapatkan SMS
itu. Keterangan tersebut digunakan sebagai acuan dalam penyelidikan,”
tambahnya.
Sebelumnya, paket diduga bom mengegerkan Kantor Kecamatan Prambanan, Klaten, Jumat (14/9/2012), sekitar pukul 09.30 WIB.
Paket yang dikirim atas nama Gupron Susastrawan itu diterima oleh
Ketua UPK PNPM Prambanan, Siti Farich Rohana, yang berkantor di kompleks
kantor kecamatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar