REPUBLIKA.CO.ID, ALASKA---Berang-berang laut mencegah penumpukan
karbondioksida asam di perairan Alaska dengan menyantap bulu babi laut
yang memangsa tumbuhan dasar laut yang penting bagi kesehatan samudra,
demikian hasil satu studi.
Tumbuhan dasar laut yang dilindungi berang-berang menyerap
sebanyak 12 kali karbon dioksika selama fotosintesis dibandingkan dengan
yang terjadi pada tanaman dasar laut yang menipis, kata satu studi yang
disiarkan di Frontiers in Ecology and the Environment, terbitan
September.
Karbon dioksida atmosfir mengancam lingkungan hidup laut sebab gas,
ketika terserap ke dalam samudra, meningkatkan kadar keasaman, dan
menimbulkan fenomena yang dikenal sebagai "asidifikasi samudra", kata
para ilmuwan. Jadi, dengan melahap bulu babi laut, berang-berang
memungkinkan tanaman dasar laut tumbuh dan membuat samudra jadi lebih
bersih.
Berang-berang laut pemangsa bulu babi menghasilkan banyak
penyelamatan, kata para penulis studi tersebut, demikian laporan Reuters
--yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu siang. Mereka mengatakan akan
diperlukan biaya 205 juta sampai 408 juta dolar AS untuk mengimbangi
karbon yang mungkin diserap tanaman laut berkat bantuan berang-berang
laut, berdasarkan harga yang digunakan di Pasar Bursa Karbon Eropa.
Studi tersebut menggunakan data yang dikumpulkan selama lebih dari 40
tahun dari berbagai tempat di antara British Columbia, Kanada, dan
Kepulauan Aleutian di Alaska.
Penulis bersama Jim Estes mengatakan ia berharap studi itu akan
membantu orang memahami berang-berang laut memiliki manfaat yang sangat
besar.
"Di satu sisi, orang menyukai berang-berang laut sebab mereka adalah
makhluk yang keren dengan bulu indah. Di sisi lain, banyak orang
membenci mereka," kata Estes, ahli biologi dan ahli berang-berang laut
di University of California di Santa Cruz.
Nelayan, termasuk penangkap kerang, "tak diragukan, adalah pesaing utama" dan bermusuhan dengan berang-berang laut, kata Estes.
Tapi dengan melestarikan hutan tanaman laut, berang-berang memberi
keuntungan kepada nelayan sebab tanaman tersebut menyediakan habitat
penting bagi ikan, katanya.
Berang-berang laut pernah diburu hingga nyaris punah, korban dari
penangkapan komersial yang mulai terjadi di kolonisasi Rusia di Alaska.
Kesepakatan 1911 mengakhiri perburuan komersial itu dan jumlah hewan
laut tersebut bertambah.
Namun populasi berang-berang laut dari Kodiak di Alaska sampai
Kepulauan Aleutian barat telah merosot tajam dalam beberapa tahun
belakangan, turun sebanyak 67 persen sejak pertengahan 1980-an, kata US
Fish and Wildlife Service.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar