Saat ini tim Olah TKP Polres Malang Kota masih berada di lokasi untuk mengidentifikasi korban. Berdasar informasi yang dihimpun Surya Online (tribunnews group), meninggalnya korban diketahui oleh adiknya yang mampir ke rumah korban.
Dia merasa curiga dengan kondisi rumah yang juga berfungsi sebagai kantor itu sangat sepi.
Adik korban yang belum diketahui identitasnya itu langsung masuk ke dalam rumah. Dia semakin curiga saat melihat isi dalam rumah acak-acakan. Korban ditemukan dalam posisi telungkup didalam kamar mandi dengan kondisi berdarah.
Adik korban kemudian menghubungi suami korban, Johandi (36) yang sedang berada di Kepanjen. Johandi mendapat informasi dari warga sekitar bahwa tiga karyawannya baru saja pulang. Johandi langsung memerintahkan ketiganya kembali ke kantor.
Dihadapan Johandi, ketiganya mengaku sudah menutup semua pintu sebelum pergi. Tapi para pegawai ini mengaku tidak melihat korban sebelum pergi.
Sumber di kepolisian menyebutkan korban meninggal setelah dipukul dengan benda tumpul di pelipis kiri.
Tim olah TKP juga menemukan bercak darah mulai pintu garasi sampai kamar mandi. Diduga korban dipukul di pintu garasi lalu diseret ke kamar mandi.
"Didalam kamar mandi juga ditemukan kunci inggris. Diduga itu yang digunakan pelaku untuk menghabisi korbannya," kata sumber itu.
Penjual gorengan di samping rumah korban, Sunjunaidi (40) mengaku sempat mendengar seseorang berbicara dengan nada keras sekitar pukul 18.00 WIB. Tapi dia tidak dapat mendengar dengan jelas yang dibicarakan seseorang dari dalam rumah itu.
"Saya hanya mendengar ada kata berdarah," kata Sunjunaidi.
Setelah warga berhamburan datang disusul anggota kepolisian.
Kapolres Kedungkandang, Kompol Sutiono mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya korban.
"Sekarang polisi masih di lokasi," kata Sutiono singkat.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa RS Panti Nirmala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar