TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Inspeksi mendadak Tim
Terpadu Pengawasan Barang Beredar yang dipimpin Wakil Menteri
Perdagangan (Wamendag) Bayu Krishnamurti ke Pasar Pinasungkulan membuat
kaget para pedagang di pasar tradisional tersebut.
"Siapa yang datang? Siapa yang datang?" tanya seorang pedagang cabai
di pasar tradisional tersebut kepada wartawan yang meliput sidak
tersebut, Rabu (18/7/2012).
"Wamen Perdagangan," kata satu di antara wartawan dengan terus mengikuti Wamendag Bayu Krishnamurti.
Bayu kemudian langsung masuk ke dalam pasar untuk menanyakan beberapa
harga sembako. "Harga bawang putih berapa ini satu kilonya?" tanya Bayu
kepada seorang pedagang.
Bayu terlihat mempertanyakan harga bahan pokok kepada seorang
pedagang. "Ini harganya berapa?" Tanyanya kepada pedagang didampingi
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Barang Berbahaya Roy A
Sparringa, Wagub Sulut Djauhari Kansil dan Wakil Wali Kota Manado Harley
Mangindaan.
"Rp 30 ribu," ujar pedagang. "Kenapa harganya sudah naik?" tanya Bayu
lagi kepada pedagang. Pedagang kemudian menjawab karena memang dari
agennya sudah naik, sehingga ia pun menaikkan harga.
Kemudian Bayu yang mengenakan kemeja putih masuk lebih dalam di pasar
tersebut untuk melihat keadaan pasar terbesar kedua di Manado itu.
Ia kemudian meminta Harley Mangindaan, untuk mengajukan usulan
penyelesaian pembangunan pasar ke provinsi, untuk kemudian diteruskan ke
pemerintah pusat guna revitalisasi pasar tradisional, agar kondisi
Pasar Pinasungkulan semakin baik lagi.
"Usulkan saja, agar cepat terealisasi," katanya. "Baik, akan segera kami usulkan," ujar Harley Mangindaan.
Para pedagang yang sebelumnya asyik berjualan melayani pembeli,
kemudian berdiri mendekati rombongan sidak untuk mengetahui apa yang
dilakukan Bayu. Para pembeli di pasar tersebut pun tidak mau ketinggalan
melihat Pak Wakil Menteri sidak.
Setelah selesai di Pasar Pinasungkulan rombongan yang menggunakan dua
bus dan beberapa kendaraan mengarah ke Boulevard melakukan sidak ke
sebuah toko dan menemukan selang gas yang tidak ada label SNI.
Kemudian dilanjutkan mengunjungi pedagang kaki lima di Kawasan Pasar
45. Di tempat tersebut lagi-lagi kedatangan tim sidak mengagetkan
pengunjung toko maupun masyarakat yang kebetulan berada di sekitar
lokasi.
Bayu menemukan produk kosmetik ilegal yang berasal dari Filipina
maupun yang di palsukan. "Ini tidak terdaftar, berasal dari mana ini
kosmetik," tanya Bayu kepada pedagang.
Kemudian pedagang yang menjual dengan wajah tegang mengatakan. "Dari Filipina," ujarnya.
Bayu kemudian meminta agar produk kosmetik ilegal dan palsu tersebut
disita. "Produk palsu atau selundupan memang banyak dijual di kaki lima
seperti ini, oleh karena itu kami minta masyarakat untuk waspada,"
katanya.
Bayu mengungkapkan, Tim TPBB dibentuk pada Januari 2012 bertujuan
untuk melakukan pengawasan barang beredar, khususnya untuk menegakkan
aturan peredaran barang di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar