REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan mengevakuasi staf militernya
dari pangkalan angkatan laut di pelabuhan Suriah Tartus. Hal tersebut
akan dilakukan jika diperlukan.
"Jika situasi darurat terjadi, kami akan mengevakuasi personil dari
pusat logistik. Pusat ini memiliki komandan," kata Komandan Angkatan
Laut, Laksamana muda Viktor Chirkov, kepada radio Echo Moskvy. "Saya bukan orang yang mengeluarkan perintah: kita memiliki menteri pertahanan (untuk itu).''
Chirkov sebelumnya mengatakan bahwa Rusia akan mempertahankan
dukungan pangkalan militer di Tartus. Karena, fasilitas dukungan
material-dan-teknis dirancang untuk membantu operasi Angkatan Laut di
Laut Mediterania dan Teluk Aden.
Seorang juru bicara Angkatan Laut juga mengatakan kepada wartawan
bahwa kapal perusak Smetlivy Armada Laut Hitam Rusia kembali dari
Mediterania setelah menyelesaikan misinya di wilayah tersebut. ''Dua
kapal dukungan yang menyertai Smetlivy ke Mediterania itu kembali ke
Rusia pada Sabtu,'' kata jurubicara itu.
Sejak Desember, Rusia telah mengirim beberapa kapal perang ke
perairan Suriah. Itu termasuk armada unggulan Laksamana Kuznetsov.
Meskipun, ada kekhawatiran Barat bahwa penyebaran tersebut terkait
dengan situasi di negara Timur Tengah yang dilanda perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar