REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA---Ledakan bom di kota Quetta di provinsi
Baluchistan, Pakistan baratdaya, Kamis, menewaskan 14 orang yang
mencakup tiga anak, kata polisi.
Bom itu dipasang di sebuah sepeda yang diparkir di dekat sebuah
madrasah, dimana siswa dan orang-tua berkumpul untuk acara kelulusan.
"Sasarannya adalah madrasah yang sedang menggelar acara pemberian
ijazah," kata Deputi Inspektur Jendral Qazi Wahid kepada Reuters.
Beberapa pejabat mengatakan, lebih dari 40 orang cedera dalam serangan tersebut.
Sejumlah kelompok militan beroperasi aktif di Baluchistan, provinsi terbesar namun termiskin di Pakistan.
Separatis Baluchistan mengobarkan kekerasan sejak 2004 untuk menuntut
otonomi politik dan pembagian lebih besar dari kekayaan minyak, gas dan
mineral di wilayah yang penduduknya dilanda kemiskinan itu.
Kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi (LJ) yang terkait dengan Alqaidah
juga mengobarkan serangan-serangan terhadap minoritas Syiah, dan
beberapa aparat kepolisian di kota itu menyatakan mereka diancam oleh
kelompok tersebut.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang
menewaskan sekitar 5.000 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah
masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli
2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam
hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung
dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah
serangan-serangan 11 September 2001 di AS.
Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar
menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah
meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan
internasional di Afghanistan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar