REPUBLIKA.CO.ID, MANADO---Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Sulawesi Utara, Joy Korah mengatakan instansinya telah merestorasi
terumbu karang di dua tempat di Alung Banua Pulau Bunaken, Kota Manado
dan Meras, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. "Memang
tidak terlalu besar wilayah yang direstorasi karena masing-masing hanya
dua hektare. Tapi ini merupakan langkah awal kita dalam melakukan
pemulihan lingkungan," kata Korah.
Proses restorasi terumbu
karang ini, kata dia, dibantu oleh univesitas Jepang yang menyediakan
teknologi transplantasi terumbu karang. "Kita hanya menyediakan anggaran
sekitar lima puluh juta dan Jepang menyiapkan teknologinya," ungkapnya.
Restorasi
serupa, kata Korah, juga akan dilakukan di tahun ini dengan alokasi
anggaran yang bersumber dari APBD sebesar tahun lalu.
Menurut
dia, makin besar anggaran yang dialokasikan dalam APBD, akan semakin
luas pula areal terumbu karang rusak yang direstorasi. Joy melanjutkan,
restorasi terumbu karang besar manfaatnya untuk membangun kembali
bangunan pemecah ombak alami yang telah rusak akibat berbagai aktivitas
warga, perubahan iklim global serta sedimentasi yang menutup permukaan
terumbu karang.
Selain itu, manfaat lainnya adalah mengembalikan
fungsi terumbu karang sebagai habitat dan tempat tumbuh kembang dan
pembiakan ikan. "Manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat
pesisir yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Terumbu karang
menyediakan ikan yang dapat dikonsumsi masyarakat," ungkapnya.
Karena
itu, menurut dia, walaupun dengan anggaran terbatas program seperti ini
akan terus dilakukan secara bertahap di beberapa wilayah di Sulawesi
Utara di mana kerusakan terumbu karangnya tergolong parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar