REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU – Sedikitnya 400 anggota Pramuka mengikuti
Kemah Bakti Khatulistiwa memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Selama
Kemah Bakti Khatulistiwa, para anggota Pramuka menjelajahi patok
perbatasan yang dipusatkan di daerah perbatasan RI-Malaysia tepatnya di
Desa Nanga Badau, Kecamatan Badau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Ratusan
anggota Praja Muda Karana itu berjalan kaki sepanjang 6 kilometer,
menyusuri patok perbatasan yang berada di dalam hutan belantara
Kalimatan Barat. Jelajah patok perbatasan dimulai dari Pos Lintas Batas
Badau dan berakhir di patok perbatasan bernomor 528 yang berada di Desa
Badau.
Di setiap patok yang dijumpai, para anggota Pramuka
tingkat penggalang dan penegak diberikan sejumlah pertanyaan dan
materi-materi tentang wawasan kebangsaan dan kepramukaan. “Kegiatan ini
untuk membangkitkan rasa cinta pada Tanah Air, khususnya di daerah
perbatasan,” kata Wadansubkorwil 03/Putussibau Ekspedisi Khatulistiwa,
Mayor Inf Muhammad Aidi, Ahad (20/5).
Menurut Aidi, pengenalan
kepada anggota Pramuka mengenai batas-batas negara dapat memupuk jiwa
nasionalisme sejak dini. Dengan begitu, para pelajar dan masyarakat
dapat mengetahui dan menjaga batas-batas kedaulatan negara. Selain
mengetahui kedaulatan RI, kata Aidi, para anggota Pramuka yang berada di
daerah perbatasan ini diharapkan dapat bangkit mengisi kemerdekaan dan
kedaulatan yang telah diwariskan para pejuang RI terdahulu.
Selain
menjelajahi patok perbatasan, selama kemah bakti juga digelar sejumlah
perlombaan berupa permainan tradisional. Seperti, lomba sumpit, gobak
sodor, dan balap karung. “Lomba-lomba ini untuk menumbuhkan semangat
kompetisi untuk meraih prestasi di antara para pelajar,” kata Aidi.
Peserta
Kemah Bakti Khatulistiwa juga menanam puluhan pohon di Pos Lintas Batas
di Nanga Badau. Pos Lintas Batas ini rencananya akan dibuka secara
resmi pada akhir tahun ini oleh Presiden RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar