Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Senin, 08 Oktober 2012

Perampok Bersiasat Nikahi Pembantu Korban

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Keluarga yang mempekerjakan pembantu rumah tangga ada baiknya meningkatkan kewaspadaan.

Pelaku kejahatan semakin pintar menyusun aksi, termasuk memikat, lalu mengajak menikah pembantu selanjutnya diperdaya untuk merampok harta-benda majikan.
Kejadian dengan cara seperti itu dialami satu keluarga pengusaha di Jakarta. Seorang dari kawanan perampok terlebih dahulu mengajak pacaran sang pembantu, kemudian mengawininya secara bawah tawan, atau nikah siri.
Berdasarkan hubungan baik dengan istri, si pelaku mengorek detail mengenai lokasi rumah berikut tempat-tempat penyimpanan harta benda sehingga lokasi lima brankas berisi uang dan perhiasan senilai Rp 3 miliar.
Perampokan terjadi di rumah seorang pengusaha bernama Bahrum Karim, warga Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, 23 September silam.
Demi mendapat berbagai informasi gambaran mengenai bentuk dan situasi dalam rumah Bahrum, YH alias YS satu dari enam tersangka yang pernah bekerja di rumah itu rela menikah siri dengan seorang pembantu berinisial R. Selain R, di rumah ada dua pembantu lainnya, Suliwati dan Lim A Khui.
YS sengaja menjalin asmara dengan R sebagai awal rencana pencurian dengan kekerasan di rumah tersebut.
"Untuk mendapat informasi mengenai keadaan rumah, di mana saja letak harta dan benda di rumah tersebut didapat dari keterangan seorang pembantu rumah tangga yang terlebih dulu dinikahi seorang tersangka berinisial YH alias YS," ungkap Kasubdit Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika di Mapolda Metro Jaya, Minggu (7/10).
Helmy mengatakan, sebelum kawin siri dengan pembantu tersebut, YS sering kali bekerja di rumah tersebut seperti membersihkan rumah maupun tempat pemeliharaan ikan, akuarium.
Demi mendapat berbagai informasi gambaran mengenai bentuk dan situasi dalam rumah korban, YS, warga kelahiran Bogor tersebut rela menikahi siri R. "Usia YS sendiri terpaut jauh dari usia istri sirihnya," kata Helmy. Helmy sendiri mengatakan R tidak turut dikenakan pasal lantaran hanya diperdaya YS.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya akhirnya berhasil meringkus enam tersangka pencurian dengan kekerasan senilai Rp 3 miliar dari lima brankas yang dicuri di sebuah rumah mewah di Jalan Diponegoro Jakarta Pusat.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Toni Harmanto mengatakan enam orang tersangka, yaitu MGW alias GR, YH alias YS, AN alias RB, SM dan GB seorang anggota TNI. GB berperan mencari orang yang diajak mencuri. Seorang lainnya, tersangka diserter atau dipecat dari anggota TNI berinisial S alias AG.
Menurut Helmy, penyidik masih menelusuri asal muasal senjata yang didapat dari hasil penggeledahan di rumah GB di Citeureup, Bogor. Saat digeledah, polisi menemukan senjata api jenis FN berikut 73 butir peluru, beberapa uang tunai dan perhiasan.
"Senjata itu bukan organik. Kami masih telusuri asal senjata itu. Senjata itu juga bukan dari kesatuan tempat oknum TNI ini, karena jika dilihat dari pangkatnya oknum TNI ini belum diperbolehkan memegang senjata," jelas Helmy.
Lain GB, lain pula S alias AG yang merupakan pecatan TNI. AG yang merupakan warga kelahiran Lampung ditangkap Rabu (3/10) pukul 10.00 WIB di Pondok Labu, Jaksel. Dari berperan sebagai pelaku yang masuk ke dalam rumah dan memotong brankas, AG mendapat bagian Rp 60 juta dan puluhan perhiasan emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar