TRIBUNNEWS.COM,KAYUAGUNG --
Ketum Man (45) warga Desa Padamaran III Kecamatan Pedamaran Kabupaten
Ogan Komering Ilir (OKI) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara
menggantung diri di plafon rumah dengan menggunakan seutas tali.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini terjadi Sabtu (20/10/2012) malam. Sebelum mengakhiri hidupnya korban baru pulang dari tempat bekerja. Dalam perjalanan pulang ke rumah pihak keluarga tidak menaru rasa curiga, karena korban dikenal sebagai pribadi ramah dan muda bergaul dengan masyarakat.
Betapa terkejutnya, ketika keluarga memanggil-manggil korban dan tak ada sahutan, lalu keluarga korban membuka kamar dan melihat sekujur tubuh yang telah tergantung. Teriakan histerispun memecahkan suasana yang hening malam itu.
Tak urung tetangga rumah yang memang tak berjauhan itu, bertanya-tanya ada apa. Ketika itu, warga mendatangi rumah korban dan ternyata korban sudah tak bernyawa.
“Kita tak mengira kalau korban akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang tak terpuji,” kata keluarga korban Golok.
Menurutnya, sebelumnya memang ada rasa curiga, bahwa korban ini naik ke plafon rumah. Dan tidak ada sedikitpun terlintas kalau korban akan mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri.
Memang belakangan ini, korban kerap kali mengalami stress, seperti menyendri, melamun dan kerap berkata-kata yang aneh-aneh. Inilah yang menyebabkan, korban nekat menggantung dirinya lantaran depresi yang menimpanya.
Kepala Desa (Kades) Pedamaran III Safaruddin membenarkan, adanya kejadian tersebut yang korbannya merupakan warganya. Saat ini korban telah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini terjadi Sabtu (20/10/2012) malam. Sebelum mengakhiri hidupnya korban baru pulang dari tempat bekerja. Dalam perjalanan pulang ke rumah pihak keluarga tidak menaru rasa curiga, karena korban dikenal sebagai pribadi ramah dan muda bergaul dengan masyarakat.
Betapa terkejutnya, ketika keluarga memanggil-manggil korban dan tak ada sahutan, lalu keluarga korban membuka kamar dan melihat sekujur tubuh yang telah tergantung. Teriakan histerispun memecahkan suasana yang hening malam itu.
Tak urung tetangga rumah yang memang tak berjauhan itu, bertanya-tanya ada apa. Ketika itu, warga mendatangi rumah korban dan ternyata korban sudah tak bernyawa.
“Kita tak mengira kalau korban akan mengakhiri hidupnya dengan cara yang tak terpuji,” kata keluarga korban Golok.
Menurutnya, sebelumnya memang ada rasa curiga, bahwa korban ini naik ke plafon rumah. Dan tidak ada sedikitpun terlintas kalau korban akan mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri.
Memang belakangan ini, korban kerap kali mengalami stress, seperti menyendri, melamun dan kerap berkata-kata yang aneh-aneh. Inilah yang menyebabkan, korban nekat menggantung dirinya lantaran depresi yang menimpanya.
Kepala Desa (Kades) Pedamaran III Safaruddin membenarkan, adanya kejadian tersebut yang korbannya merupakan warganya. Saat ini korban telah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar