REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bambang Pamungkas lebih memilih
menulis di blognya terkait keputusannya memperkuat timnas Indonesia yang
dipersiapkan untuk ajang Piala AFF 2012.
Sebelumnya, ia menolak diwawancara wartawan usai menjadi pemain Indonesia Super League (ISL) pertama yang memenuhi panggilan timnas PSSI untuk menjalani latihan perdana, Selasa (30/10).
Dalam blognya bambangpamungkas20.com, pemain yang akrab dipanggil Bepe itu menulis keputusannya bergabung dengan skuat Nil Maizar tersebut didasari karena keprihatinannya terkait masalah dualisme dalam tubuh timnas yang berkepanjangan jelang Piala AFF 2012.
"Dikarenakan kegagalan mereka (Joint Committee-red) dalam mencapai kata sepakat mengenai tim nasional, hal tersebut membuat harkat dan martabat bangsa dipertaruhkan di AFF Cup 2012 nanti," tulis Bepe dalam tulisannya berjudul 'Perbedaan Pendapat Itu Bagai Sebuah Cermin' yang diunggah hari ini.
Bepe menyatakan, secara pribadi, ia mengapresiasi positif para pemain yang pada akhirnya memutuskan bergabung dengan timnas.
"Akan tetapi di sisi lain, saya juga tidak akan menyalahkan mereka-mereka yang tetap memilih untuk bertahan. Karena sekali lagi, ini bukan hanya masalah nasionalisme, melainkan masalah cara pandang setiap pemain dalam menyikapi konflik yang berkepanjangan ini," tulis Bepe
Ia sendiri menolak dicap nasionalis meskipun pada akhirnya menjadi pemain dari klub ISL pertama yang memenuhi panggilan timnas PSSI.
"...bagi saya pribadi, ikut berjibaku di lapangan, duduk manis di bangku cadangan, mendukung dari tribun penonton, atau menyaksikan pertandingan melalui layar televisi, tidak akan pernah menggambarkan seberapa besar jiwa nasionalisme saya. Karena sebesar apa kecintaan saya terhadap negara saya, hanya saya yang tahu. Sekali lagi, hanya saya yang tahu," tutup Bepe.
Sebelumnya, ia menolak diwawancara wartawan usai menjadi pemain Indonesia Super League (ISL) pertama yang memenuhi panggilan timnas PSSI untuk menjalani latihan perdana, Selasa (30/10).
Dalam blognya bambangpamungkas20.com, pemain yang akrab dipanggil Bepe itu menulis keputusannya bergabung dengan skuat Nil Maizar tersebut didasari karena keprihatinannya terkait masalah dualisme dalam tubuh timnas yang berkepanjangan jelang Piala AFF 2012.
"Dikarenakan kegagalan mereka (Joint Committee-red) dalam mencapai kata sepakat mengenai tim nasional, hal tersebut membuat harkat dan martabat bangsa dipertaruhkan di AFF Cup 2012 nanti," tulis Bepe dalam tulisannya berjudul 'Perbedaan Pendapat Itu Bagai Sebuah Cermin' yang diunggah hari ini.
Bepe menyatakan, secara pribadi, ia mengapresiasi positif para pemain yang pada akhirnya memutuskan bergabung dengan timnas.
"Akan tetapi di sisi lain, saya juga tidak akan menyalahkan mereka-mereka yang tetap memilih untuk bertahan. Karena sekali lagi, ini bukan hanya masalah nasionalisme, melainkan masalah cara pandang setiap pemain dalam menyikapi konflik yang berkepanjangan ini," tulis Bepe
Ia sendiri menolak dicap nasionalis meskipun pada akhirnya menjadi pemain dari klub ISL pertama yang memenuhi panggilan timnas PSSI.
"...bagi saya pribadi, ikut berjibaku di lapangan, duduk manis di bangku cadangan, mendukung dari tribun penonton, atau menyaksikan pertandingan melalui layar televisi, tidak akan pernah menggambarkan seberapa besar jiwa nasionalisme saya. Karena sebesar apa kecintaan saya terhadap negara saya, hanya saya yang tahu. Sekali lagi, hanya saya yang tahu," tutup Bepe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar