Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Senin, 24 September 2012

Tarif Air Melonjak, Warga Manglayang Regency Meradang

TRIBUNNEWS.COM, CILEUNYI - Warga Kompleks Manglayang Regency, Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, meradang lantaran pengelolaan air di kompleks perumahan yang dihuni sekitar dua ribu kepala keluarga (KK) itu tidak transparan.

Ratusan warga yang kecewa mendatangi Kantor Wika Realty. Mereka menuntut kejelasan dari pengelolaan air di Manglayang Regency, Sabtu (22/9/2012).
Kekecewaan warga berawal dari adanya kenaikan tarif pembayaran air yang mencapai 200 persen setelah pengelolaan air mulai dikelola pihak swasta, yakni PT Amartha Sejahtera.
Sebelumnya, pengelolaan air dikelola PT Wika Realty selaku pengembang Tamansari Manglayang Regency.
"Kenaikan tarif ini dilakukan secara sepihak oleh PT Amartha," ujar Windaryanto (43) warga Manglayang Regency Blok F No 122 ketika ditemui wartawan di Kantor Wika Realty, Komplek Manglayang Regency, Sabtu (22/9/2012).
Untuk tarif baru ini, ucap Windaryanto, warga juga harus membayar abodemen sebesar Rp 15 ribu. Sedangkan untuk biaya pemakaian, warga membayar dengan tarif yang beragam.
Dikatakannya, dengan pemakaian air sebanyak 0-10 m3 warga membayar biaya sebesar Rp 3 ribu. Untuk pemakaian air sebanyak 11-20 m3 warga membayar Rp 4 ribu. Sedangkan pemakaian air lebih dari 20 m3 warga membayar sebesar Rp 5.000.
"Penetapan tarif baru yang ditetapkan PT Amartha Sejahtera itu tidak rasional. Kami sebagai konsumen diperlakukan semena-mena oleh pengelola air. Memang kami membutuhkan air sebagai kebutuhan primer tapi caranya tidak begitu dong," ujarnya.
Sebelumnya, kata Windaryanto, warga hanya membayar abodemen sebesar Rp 5 ribu. Sedangkan tarif pembayaran untuk pemakaian 1-5 m3 warga membayar Rp 800.
Untuk pemakaian air 6-15 m3 2warga membayar Rp 1.300. Sedangkan pemakaian lebih dari 15 m3 warga membayar Rp 3.000.
Menurut Windaryanto, warga selaku konsumen seharusnya diajak berbicara terlebih dahulu sebelum tarif itu diberlakukan. Selain itu, dalam menaikkan tarif air juga harus disertai peningkatan kualitas pelayanan.
Kepala Cabang PT Amartha Bandung, Abdurachim Santosa, mengaku pihaknya tidak pernah sepihak dalam menaikkan tarif air. Ia berkilah, pihaknya telah berkonsultasi dengan PT Amartha pusat dalam penetapan tarif.
"Kami bukan dalam posisi mempertahankan kenaikan harga yang sudah ditetapkan. Namun, kenaikan harga itu juga bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, seperti pemeliharaan jaringan, penambahan debit air, penggantian water meter," kata Abdurachim, seusai pertemuan dengan tim negosiasi.
Pihak lain, Manajer Komplek Manglayang Regency, Anti Widianti, membenarkan PT Amartha ditunjuk untuk mengelola air di komplek. Alasannya, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar