Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Selasa, 18 September 2012

Awas! Jambret di Bandung Makin Nekat

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Aparat kepolisian di wilayah hukum Lengkong, Kota Bandung, sudah mengantisipasi munculnya kejahatan jalanan, termasuk penjambretan, dengan melakukan patroli dan menempatkan petugas berpakaian preman.
Namun para pelaku memanfaatkan kelengahan petugas saat beraksi sehingga beberapa kali terjadi tindak kejahatan pada jam-jam rawan antara pukul 16.00 hingga 21.00.
"Khusus di wilayah Polsek Lengkong ini, daerah yang rawan jambret itu di kawasan Jalan Banteng, Palasari, Lodaya, dan Burangrang. Jam rawan, ya itu, pas pulang kerja atau bubaran toko," ujar Kapolsek Lengkong, Kompol Arfai Chriesirian, di Mapolsek Lengkong, Senin (17/9/2012).
Modus para pelaku, kata Kapolsek, selain berkomplot, juga menggunakan sepeda motor saat menjalankan aksinya. Hal itu dilakukan bukan hanya oleh bandit penjambret, tapi juga para bandit penodongan, perampasan sepeda motor, dan pencurian modus pecah kaca.
Beberapa waktu lalu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso pernah mengungkapkan sejumlah wilayah di Bandung, titik rawan kejahatan jalanan. Antara lain Jalan Ir H Djuanda (Dago), Jalan HOS Cokroaminoto (Pasirkaliki), Jalan Asia-Afrika, Jalan LRE Martadinata, Jalan Soekarno-Hatta, dan Jembatan Layang Pasupati. Polrestabes Bandung pun melakukan pemetaan lokasi- lokasi rawan kejahatan jalanan, termasuk penjambretan ini.
Kasus penjambretan terakhir menimpa Lola Harma Nurjeni (29), wartawan sebuah stasiun televisi swasta, di kawasan Jalan Kidang Dalam, Buahbatu, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Minggu (16/9/2012) sekitar pukul 19.00.
Lola mengalami luka lebam di tangan, luka di bagian bibir, dan satu gigi bawah tanggal karena ditonjok si penjambret. Luka lebam akibat bacokan golok pelaku ke tangan kanan Lola. Selain itu, tas Lola berisi sejumlah barang berharga pun dibawa kabur pelaku. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 5 juta.
"Cuma lebam. Goloknya tumpul. Waktu itu suasana lagi sepi. Orang-orang mungkin lagi pada salat Isya," kata Lola di Mapolsek Lengkong, kemarin.
Wanita berambut pendek ini pun menceritakan saat itu ia baru turun dari sebuah angkutan kota menuju ke rumahnya. Ketika itu, ia baru saja meliput pelantikan pengurus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Bandung.
Turun dari angkot Cikudapateuh-Ciroyom di Jalan Buahbatu, pertigaan Jalan Kidang, Lola berjalan kaki menuju rumahnya. Tas abu-abu ia selendangkan di lengan kanan. Ponsel BlackBerry tetap dipegangnya di tangan kiri.
Sekitar 20 meter atau terhalang sepuluh bangunan dari rumahnya, Lola mendengar suara raungan motor yang bising memekakkan telinga dari arah belakang. Tampak dua orang berada di atasnya. Pengemudi motor mengenakan helm half face. Bandit yang dibonceng di belakangnya mengenakan helm full face hitam.
Sejurus kemudian, pengemudi motor itu membalikkan badan, bandit yang dibonceng meraih tas yang dibawa Lola. Ia berusaha merebutnya, tapi tasnya menyangkut di lengan Lola. Sempat terjadi tarik-menarik tas antara bandit dan Lola. Melihat perlawanan dari Lola, bandit yang dibonceng itu bergegas, turun dari motor.
"Yang dibonceng itu langsung ngebacok tangan saya pakai golok. Sempat kaget. Tapi, saya lihat enggak ada luka atau berdarah. Ya, mungkin memang golok itu tumpul. Tahu begitu, refleks. Saya ngelawan sambil teriak minta tolong," kata Lola.
Tak berhasil memutuskan tali tas yang dipegang erat Lola, penjambret itu melayangkan tinjunya ke wajah Lola dan mengenai bagian mulut. Lola terenyak dan tas pun terlepas dari genggaman tangannya. Darah mengucur dari bibir dan gigi bagian bawah pun copot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar