Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 19 April 2012

Kena Sanksi, Pameran Minyak Iran Justru Banjir Investor

REPUBLIKA.CO.ID, Dibayangi sanksi, Iran justru kebanjiran minat dari para investor yang berniat membenamkan modalnya pada sektor minyak negeri itu.


Berpidato pada upacara pembukaan pameran, Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi mengatakan, proyek-proyek minyak Iran terus berkembang meskipun sanksi keras diberlakukan terhadap Republik Islam.
 "Sekarang, perusahaan-perusahaan terkemuka terlibat di sektor hulu minyak Iran. Sebagai contoh, kegiatan berlangsung di berbagai tahapan di ladang gas Pars Selatan," tambahnya.
Iran berada di bawah sanksi ketat, terutama pada sektor industri minyak dan ekspor minyak mentah oleh Barat terkait program nuklir damai negara itu. Pada Januari lalu, Uni Eropa memutuskan untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Iran, dengan sasaran bank sentral dan ekspor minyak mentah.
"Kami menyambut baik kontribusi perusahaan-perusahaan asing dalam pengembangan industri minyak Iran, tapi itu tidak berarti bahwa kita tidak mampu menjalankan proyek-proyek tersebut sendiri," tegas Qasemi.
Seraya menandaskan bahwa tidak ada alternatif untuk menggantikan minyak mentah Iran yang berkualitas tinggi di pasar global, Qasemi menambahkan, Iran tidak menghadapi pembatasan di pasar dunia untuk menjual minyak mentah.
Qasemi mengatakan bahwa perkembangan industri minyak Iran memerlukan investasi sekitar 200 miliar dolar hingga tahun 2015.
Sementara itu, Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi mengatakan, Tehran siap menandatangani kesepakatan dengan 44 negara asing yang menghadiri pameran ini.
Menurut laporan media-media lokal, sejumlah perusahaan domestik dan perusahaan asing dari 44 negara berpartisipasi dalam perhelatan tersebut.
 Rahimi lebih lanjut menuturkan, Iran siap menandatangani kontrak senilai 44 miliar dolar dengan perusahaan asing di industri minyak dan menawarkan keuntungan besar kepada para investor.
Seraya menepis dampak sanksi pada industri minyak Iran, Rahimi menagaskan, sanksi baru yang diterapkan oleh Eropa dan beberapa negara Barat telah menjadi peluang bagi negara untuk mengembangkan potensi lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar