Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Rabu, 07 Maret 2012

Masyarakat Protes Cerita Sinetron Tutur Tinular Melenceng


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tayangan sinetron Tutur Tinular versi 2011 di Indosiar, mendapat peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Pasalnya, jalan cerita di sinetron itu melenceng terlalu jauh dari cerita aslinya. KPI pun memanggil perwakilan Indosiar ke kantor KPI Pusat, Senin (5/3/2012) lalu.
Kepada pihak Indosiar, anggota KPI Pusat Nina Mutmainnah mengatakan, pihaknya menerima banyak pengaduan dari masyarakat yang mengeluhkan alur cerita di sinetron Tutur Tinular versi 2011 melenceng dari cerita asli.
Nina menjelaskan, masyarakat banyak yang mengeluhkan tampilan kesenian yang disajikan di sinetron tersebut, tak sesuai dengan cerita aslinya.
Tokoh-tokohnya, serta penampilan para pemerannya dilihat dari busana yang dikenakan, hingga munculnya adegan sensual di sinetron yang diangkat dari kisah serial drama radio tahun 1980-an tersebut, juga dikritik.
Apa jawaban Indosiar? Mereka berkilah, isi Tutur Tinular versi sinetron dibuat semata memenuhi permintaan penggemar.
Sinetron ini diproduksi oleh rumah produksi dan isi cerita dalam sinetron ini semata-mata karangan alias fiksi, jadi bukan cerita dengan latar belakang sejarah.
"Soal cerita yang melenceng itu memang tafsiran. Tapi tolong aduan ini diperhatikan, mungkin aduan ini juga berasal dari para pecinta Tutur Tinular," tegas Nina dan dimuat di situs KPI, Selasa (6/3/2012).
Ezki Suyanto, Wakil Ketua KPI Pusat yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, meski isi ceritanya 100 persen fiksi, di dalam desain besar cerita Tutur Tinular harus tetap ada setting
sejarahnya.
"Ini harus diperhatikan, karena agak sensitif," tegas Ezki.
Indosiar berjanji akan memerhatikan teguran KPI tersebut, termasuk penayangan karakternya, juga busana yang dikenakan para pemain. Indosiar akan membicarakan hal tersebut dengan pihak rumah produksi. 
Tutur Tinular adalah salah satu sinetron yang digemari pemirsa dengan rating acara stabil di posisi lima besar. Tutur Tinular diproduksi oleh rumah produksi Gentabuana Paramita. (*)

Editor: Yaspen Martinus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar