Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Sabtu, 10 Desember 2011

Warga Mulai Takut Gunung Sindoro Akan Meletus


TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG – Menyusul meningkatnya status aktifitas Gunung Sindoro yang berada di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Temanggung, Jateng, sejumlah warga yang tinggal di lereng gunung tersebut mulai panik. Beberapa di antara warga juga sudah mulai ketakutan hingga menjual hewan ternak kambing.
Seorang warga Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Urip (27) mendatangi Pos Pengamatan Gunungapi Sindoro dan Sumbing yang ada di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jumat (9/12/2011) untuk meminta penjelasan kepada petugas Geologi tentang aktifitas Gunung yang telah istirahat cukup lama ini.
“Saya disuruh oleh warga desa agar memintakan kopian peta daerah kawasan rawan bencana dari Gunung Sindoro,” ungkapnya.
Ia mengatakan, beberapa tetangganya, saat ini sudah menjual hewan kambing ke pasar hewan karena ketakutan mengetahui status Gunung Sindoro meningkat. “Mereka menjualnya karena supaya kalau terjadi letusan tidak mati sia-sia kambingnya. Terus terang kami ketakutan kalau sampai meletus. Sampai saat ini sudah ada 10 ekor kambing yang dijual dari beberapa warga,” ujarnya.
Ia berharap, pihak petugas Geologi maupun pemerintah dapat mengambil langkah-langkah tepat dan cepat guna mengantisipasi berbagai kemungkinan. Terutama pada pemerintah diharapkan agar dapat mengambil kebijaksanaan yang tepat agar warga tidak dihantui rasa ketakutan.
“Bahkan beberapa warga juga sudah mengemas pakaian mereka. Ini dilakukan kalau sewaktu-waktu meletus, barang-barangnya bisa diselamatkan,” imbuhnya.
Kepala Sub Bidang Evaluasi Potensi Bencana Gunungapi Badan Geologi Bandung, Agus Budianto mejelaskan, hingga saat ini aktifitas Sindoro tercatat masih cukup stabil walaupun susah diprediksi. “Namun sekali lagi, kami tidak bisa memprediksi apakah nantinya akan ada peningkatan aktifitas yang drastis atau tidak. Karena dari pengalaman saya menangani seluruh gunungapi di Indonesia, semuanya tidak bisa diprediksi,” jelasnya.
Memang, lanjutnya, setiap gunung api harus selalu dipantau aktifitasnya setiap waktu karena ini berbahaya. “Ini penting, yang berbahaya adalah di sekitar gunung itu ada manusianya yang tinggal di sana. Maka ketika gunungapi meningkat aktifitasnya, pemerintah daerah harus mengecek semua kebutuhan yang ada antaralain tempat evakuasi, jalur evakuasi, titik kumpul, tenda, dan sebagainya,” kata Agus.(Mukhamad Nur Huda)

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar