Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Sabtu, 17 Desember 2011

Kualitas Bunaken Menurun karena Sampah





TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Daya dukung Taman Nasional Bunaken (TNB) mulai menurun dalam satu dekade ini. Beberapa faktor penyebab Bunaken menuju pada kerusakan karang diawali perilaku manusia.

Demikian peneliti kelautan Sulut Dr Pahlano Daud ungkapkan kepada Tribun Manado, Jumat (16/12). Kata dia, kehadiran hewan pemakan karang yang biasa disebut Pumparade terindikasi merusak biota laut TNB dan sekitarnya. Kerusakan ini makin diperparah dengan aktivitas manusia yang menyelam serta banyaknya sampah di perairan tersebut.
Sampah, kata dia, terutama sampah anorganik plastik memberi andil pada kematian biota laut dan hewan karang. "Ini memengaruhi nilai estetika lingkungan alami makanya tidak mengherankan banyak pegunjung merasa kurang nyaman berwisata di TN Bunaken," ujar doesen Politeknik Negeri Manado ini.
Faktor-faktor tersebut sudah menjadi bahan diskusi dalam rangakian kegiatan Dies Natalis Politeknik Negeri Manado beberapa waktu lalu. Pembicara yang hadir yakni Direktur Politeknik Negeri Manado Ir Jemmy Rangan MT, Kapolda Sulut Brigjen Carlo Tewu dan Wali Kota Manado diwakili Kadis Pariwisata DR Peter Assa.
"Kampus kami merasa peduli dengan hal ini. Makanya kami terus mengampanyekan penyelamatan biota laut dan menggelar kegiatan sapu laut dan sapu sungai yang sudah berlangsung sukses," ucapnya.
Ia menyebut, ada korelasi keberadaan sampah dengan merebaknya populasi hewan pemakan karang. "Kelebihan sampah dari bahan organik turut memicu terjadinya 'outbreak' populasi pumparade sehingga tidak mengherankan banyak karang yang mati terlihat berwarna putih."
Berdasarkan laporan peneliti Australia antara 2001-2004, daya dukung lingkungan ekosistem terumbu karang di TNB telah terlampaui berada pada kisaran 4000 turis per dive spot per tahun. Hal yang sama dijumpai Pahlano antara 2004-2010, rata-rata kunjungan per dive spot di TN telah meningkat menjadi di atas 6000 turis per dive spot per tahun.
Beban ekosistem menampung kunjungan yang belebihan ini memberi dampak jelas pada kerusakan karang terutama di rataan karang oleh para snorkeles atau perenang yang umumnya wisatawan lokal. Penurunan kualitas dan tutupan terumbu karang selang 10 tahun terakhir ini turut memengaruhi kunjungan wisatawan.
"Pengaturan jadwal kunjungan dan pengembangan dive spot (titik penyelaman) di pesisir Manado menjadi jalan keluar dari kelebihan daya dukung di TN Bunaken. Dari sisi promosi sebenarnya kita dapat memasang target kunjungan sampai tiga kali lipat asalkan wisatawan didistribusikan pada sekitar 70 dive spot yang ada di TNB dan pesisir Manado," ujarnya.

Editor: Prawira Maulana  |  Sumber: Tribun Manado

Tidak ada komentar:

Posting Komentar