Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 29 Desember 2011

Iran: Barat Nekat dengan Embargo Minyak, Kami Tutup Terusan Hormuz

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Masih memiliki kartu, Iran tak gentar dengan ancaman sanksi Barat. Bila negara-negara barat tetap menetapkan sanksi ekspor terhadap minyak mentahya, negeri para Mullah itu akan menghentikan arus lalu lintas minyak yang melalui terusan Hormuz.


Embargo minyak menjadi ancaman terkini pihak barat terhadap ambisi nuklir Iran. Ketegangan antara Barat dan Iran kian meningkat sejak laporan terakhir dikeluarkan oleh badan energi atom PBB, IAEA, yang menyatakan aktivitas nuklir Iran mengarah pada kebutuhan militer dan perakitan bom atom. Iran membantah keras tudingan itu dan tetap menegaskan bahwa mereka mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai.

Iran memang bertahan dengan aktivitas nuklirnya,  terlepas sanksi empat putaran dari PBB sejak 2006. Pertama kali sanksi dijatuhkan karena penolakan iran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya dan membukanya untuk inspeksi penyelidik PBB.

Banyak diplomat dan analis meyakini bahwa hanya sanksi yang menarget minyak sebagai sektor urat nadi Iran bakal cukup ampuh untuk mengubah pendirian negara tersebut. Namun Rusia dan Cna, partner dagang terbesar Tehran - telah menghadang langkah itu di PBB.

Ancaman Iran itu muncul tiga pekan setelah para menteri luar negeri Uni Eropa, memutuskan memperketat sanksi atas Iran setelah muncul laporan IAEA. UE merencanakan embargo minyak terhadap pengekspor minyak mentah terbesar kelima dunia itu.

"Jika mereka menerapkan sanksi atas ekspor minyak Iran, maka bahkan satu tetes minyak pun tak bakal bisa mengalir langsung di terusan Hormuz," lapor kantor berita Iran, IRNA, mengutip wakil presiden Iran, Mohammad Reza Rahimi.

Para menlu EU pada 1 Desember mengatakan keputusan atas sanksi lebih lanjut akan diambil tak lebih dari pertemun Januari mereka. Negara-negara Eropa mengonsumsi 450 ribu barel minyak Iran perhari, atau 18 persen dari ekspor Iran.

Cina, pembeli terbesar minyak mentah Iran telah mengingatkan bahwa 'aksi hukuman emosional' ala Eropa bisa memperburuk ketegangan dalam penyelesaian nuklir Iran.

Rusia tak ketinggalkan menegaskan potensi 'ketegangan lingkaran setan' mungkin terjadi. Pasalnya bila embargo diterapkan sangat mungkin, ujar Rusia, membuat Iran kian enggan bekerjasama untuk memastikan tidak membangun bom atom.

Saat ini sekitar sepertiga dari minyak yang diangkut lewat laut harus melewati terusan Hormuz. Bahkan patroli kapal perang AS berada di kawasan itu untuk memastikan keamanan lintasan kapal-kapal tanker.

Namun para pengamat mengatakan Iran sebenarnya bakal berpikir keras ketika memutuskan menyegel terusan tersebut. Pasalnya, bila importir barat terkena pukulan secara eknomi, maka Iran pun tak kalah menderita bila Hormuz ditutup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar