Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Minggu, 27 November 2011

Praja IPDN asal Kalimantan Barat Meninggal





TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gilbertus Ruhe (19), praja madya Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) asal Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), meninggal di Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Jl Mappaouddang No 63, Makassar, Sabtu (26/11/2011) pukul 07.45 Wita.

Penyebab detail kematian praja madya angkatan XXI Jurusan Politik Ilmu Pemerintahan IPDN Makassar ini masih simpang siur.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Bhayangkara, Makassar, AKBP Dr Purwadi, MS MARS, kepada Tribun, Sabtu (26/11/2011) sore, mengkonfirmasikan penyebab kematian praja Gilbertus, karena radang selaput otak.
"Pasien ditangani tim dokter, ada penyakit dalam dan ada juga dokter ahli saraf," ujarnya.
Di rumah sakit yang jaraknya juga sekitar 300 m dari asrama kampus IPDN Makassar ini, ada dua dokter ahli syaraf. masing-masing Dr T Tjahjadi SPs dan DR Hasmawati SPs.
Dokter Purwadi menjelaskan, pasien atas nama Gilbertus dimasukkan ke ruang ICU RS Bhayangkara, Jumat (25/11/2011) malam lalu.
Pekan lalu, korban juga dibawa ke rumah sakit dengan diagnosa sementara penyakit thypus.
Keterangan pihak rumah sakit ini berbeda dengan penjelasan awal pihak kampus IPDN Makassar, pagi harinya, kepada kakak korban Herculanus Pongkot.
"Menurut informasi dari IPDN, Gilbertus meninggal Sabtu pukul 07.45 Wita di rumah sakit, karena mengidap demam berdarah," kata Pongkot.
Hinggap pukul 19.00 Wita, kemarin, jenazah masih berada di Bandara Cengkareng, Soekarno-Hatta. Jenazah diantar langsung Direktur IPDN Makassar Dr Murtir Djuddawi, bersama sejumlah pejabat.
"Staf Pak Direktur dan beberapa pejabat juga mendampingi," kata M Arief, staf akademik IPDN yang dikonfirmasi terpisah, kemarin.
Jenazah meninggalkan ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Bhayangkara sekitar pukul 09.30 wita, dan langsung di bawah ke kampus IPDN Makassar di Jl Cenderawasih, Makassar.
Jarak antara RS dan kampus IPDN hanya sekitar 400 meter. Selama dua jam, jenazah disemayamkan di kampus. Prosesi pelepasan jenazah berlangsung sekitar dua jam.
Proses resmi ala sekolah yang kapus utamanya di Jatinangor ini dihadiri seratusan pejabat, dosen, dam teman seangkatan korban. "Dari pihak keluarga dihadiri kakak Praja Gilbertus, tembah M Arief.
Sekitar pukul 12,00 wita, jenazah dibawah ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan ambulans dan diiringai sejumlah pejabat kampus, dan sejawatnya
Direktutr IPDN Makassar, Murtir Djuddawi mengkonfirmasikan, pihaknya, jenazah dan rombongan transit lebih dulu di Bandara Cengkareng Jakarta, sebelum diterbangkan ke di Bandara (Supadio) Pontianak.
"Dua jam lagi baru saya kasih keterangan, Dik," ujar Murtir, mantan Kepala Bappeda Kabupaten Bone yang baru menjabat direktur Agustus 2011 lalu.

Editor: Anwar Sadat Guna  |  Sumber: Tribun Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar