Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Kamis, 10 November 2011

Nyolong Pupuk di Rumah Kades, Jumiran Nyaris Dibakar Massa





TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Jumiran (34), warga Dusun Karanganyar RT 05 RW 05, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, digelandang petugas Polres Gunungkidul, Rabu (9/11/2011) siang.
Jumiran nyaris dibakar massa, setelah ia diketahui mencuri pupuk phoska di rumah kepala dusun setempat.
Saat dibawa ke kantor polisi, wajahnya dalam kondisi lebam. Ia bahkan sudah disiram dengan bensin dan nyaris akan disulut dengan korek api. Beruntung petugas Polsek Gedangsari segera datang dan mengamankan pelaku.
Warga sekitar mengaku sudah jengkel dengan ulah pelaku yang dinilai sudah keterlaluan. Dari keterangan yang dihimpun Tribun Jogja, kasus pencurian yang dilakukan Jumiran merugikan Jumali (46), Kepala Dusun Karangasem Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari, yang tinggal tidak jauh dari rumah pelaku.
Jumiran diketahui mencuri pupuk Ponska 50 kg milik kelompok tani setempat. Ia juga mengambil 1 buah perabot dapur berupa wajan milik korban. Kasus ini terungkap saat pelaku akan menjual pupuk hasil curiannya itu kepada tetangga dekatnya, Sukilan.
Karena curiga, pelaku didesak untuk mengakui asal pupuk itu. Saat Jumiran terus berkilah, warga menyiramkan bensin ke tubuhnya. Tak hanya itu, ia juga harus menerima bogem mentah tepat di wajahnya.
Lelaki beranak dua ini bisa lepas dari maut setelah Polisi datang ke tempat kejadian. Dengan wajah lebam, Jumiran digelandang ke Mapolres Gunungkidul. Kepada Tribun Jogja, Jumiran mengaku mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi. Ia pun nekad mencuri pupuk. "Ya, merga butuh mas (karena kebutuhan mas)," jelasnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Alaal Prasetya ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian ini. Barang bukti dan juga pelaku masih diamankan di Mapolres setempat untuk diamankan. "Untungnya, Polisi segera datang sehingga warga tidak main hakim sendiri," tandasnya.

Editor: Dodi Esvandi  |  Sumber: Tribun Jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar