TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Rekor sempurna Juventus memang rusak saat ditahan imbang oleh Bologna. Namun, Alessandro Matri yakin timnya bakal membekuk Catania.
"Ujian buat kami berikutnya ada pada pekan ketiga.
Hal ini tentu membutuhkan kekuatan mental dan fisik," jelas striker Juventus itu di situs resmi klub.
"Selalu sulit mencuri poin dari Catania. Tapi, kami yakin bisa melakukannya. Kami hanyalah harus memaksa kemampuan hingga mencapai batas," sambungnya.
Matri mengaku sudah belajar banyak dari hasil diskusi dengan Antonio Conte. Pelatih Juventus itu membeberkan beberapa kesalahan yang dibuat timnya sehingga kehilangan dua poin melawan Bologna. "Kami bisa belajar dan kini mencoba kembali meluruskan langkah kami," yakin Matri.
Skorsing yang diterima Mirko Vucinic akibat dua kartu kuning yang diterimanya saat melawan Bologna membuka peluang Matri menjadi starter. Vucinic sendiri mengaku sudah meminta maaf dan menyesal akibat sikapnya itu.
"Vucinic mengatakan kecewa akibat kartu merah yang diterimanya. Kami sebagai tim tentu tahu dia tak bermaksud demikian. Jadi, kami tidak boleh mendiskriminasikannya di kamar ganti," tandas Matri.(*)
"Ujian buat kami berikutnya ada pada pekan ketiga.
Hal ini tentu membutuhkan kekuatan mental dan fisik," jelas striker Juventus itu di situs resmi klub.
"Selalu sulit mencuri poin dari Catania. Tapi, kami yakin bisa melakukannya. Kami hanyalah harus memaksa kemampuan hingga mencapai batas," sambungnya.
Matri mengaku sudah belajar banyak dari hasil diskusi dengan Antonio Conte. Pelatih Juventus itu membeberkan beberapa kesalahan yang dibuat timnya sehingga kehilangan dua poin melawan Bologna. "Kami bisa belajar dan kini mencoba kembali meluruskan langkah kami," yakin Matri.
Skorsing yang diterima Mirko Vucinic akibat dua kartu kuning yang diterimanya saat melawan Bologna membuka peluang Matri menjadi starter. Vucinic sendiri mengaku sudah meminta maaf dan menyesal akibat sikapnya itu.
"Vucinic mengatakan kecewa akibat kartu merah yang diterimanya. Kami sebagai tim tentu tahu dia tak bermaksud demikian. Jadi, kami tidak boleh mendiskriminasikannya di kamar ganti," tandas Matri.(*)
Editor: Juang Naibaho | Sumber: Soccer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar