Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Pada Blog Kami

Selasa, 26 Juli 2011

Wakil Menteri Pendidikan Akui Maraknya Video Porno di HP Siswa






TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Maraknya video porno di kalangan pelajar telah menjadi masalah nasional. Bukan hanya di Jambi, pelajar di daerah manapun hampir dipastikan bisa mengaksesnya secara bebas.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof Dr Fasli Jalal tidak membantah masalah tersebut. Seperti yang dimuat Tribun Jambi sebelumnya, konten porno masih marak di kalangan siswa di Jambi.
Diungkapkannya sekolah yang memiliki fasilitas internet, bisa memblokir aksesnya ke situs porno. Selain itu, tempat penyewaan video porno harus diberantas.
Akses internet siswa sewaktu belajar di sekolah seharusnya diamankan, kontrol di sekolah harus dilakukan.
"Pemblokiran jaringan apa yang diakses (situs porno) di sekolah, harus diamankan," katanya seusai acara Gebyar PAUD Hari Anak Nasional, di GOR Kota Baru, Kota Jambi, Senin (25/7/2011) siang.
Pemblokiran situs porno di sekolah-sekolah dimungkinkan, karena telah ada SOP-nya. Kebijakan pengaturan tersebut ada di sekolah. "Tergantung pihak sekolah dan komite sekolah. Ini karena terbukanya akses berbagai media, televisi, dan internet," jelasnya.
Anggota DPRD Provinsi Jambi Supriyanto mengatakan sekolah harus selektif dalam mengontrol situs yang bisa diakses di sekolah. Pemblokiran dilakukan hanya situs-situs tertentu saja. Saat ini situs-situs porno telah diblokir, namun masih banyak situs-situs yang bisa diakses.
Sedangkan untuk konten porno di handphone, pihak sekolah seharusnya melakukan penertiban. Operasi telepon genggam bisa dilakukan.
"Bisa dilakukan operasi rutin ke siswa. Siswa yang HP-nya ada konten porno kena sanksi," ujarnya. Sekolah seharusnya bertindak tegas terhadap masalah ini. Karena ketika kecanduan, dikatakan politisi PKS ini dampaknya ke saraf otak. "Aturan tegas ini untuk membentuk karakter anak," ujarnya.
Dari sisi regulasi, Supriyanto mengatakan UU pornografi bisa menjadi tembok. Disebutkannya menkominfo telah berusaha. Sedangkan dari sisi moral peran orang tua dalam mengontrol. "Seperti gunakan internet sehat," ungkapnya.
Fasli menjelaskan dengan terbukanya akses informasi, membuat anak memiliki rasa ingin tahu. Apabila sebatas ingin tahu kemudian sadar itu tidak menjadi masalah.
Di sekolah-sekolah, dikatakan wamendiknas bisa diisi kegiatan positif seperti pramuka, PMR atau olimpiade science. "Itu gunanya pendidikan karakter anak," katanya.
Menyikapi kegelisahan di masyarakat tentang masih beredarnya video porno di kalangan pelajar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi Jumisar mengatakan akan memberikan shock therapy kepada siswa di bulan Ramadan.
Menurutnya bulan Ramadan bisa dijadikan momen bagi pelajar untuk membersihkan diri dan bukan sebaliknya mengisi handphone mereka dengan konten-konten porno. "Marilah menghormati bulan puasa dengan beribadah," ujar Jumisar.
Menurut Jumisar, shock therapy tersebut berupa razia yang akan dilakukan ke sekolah-sekolah. Walau namanya razia, Jumisar mengatakan sebisa mungkin tidak akan menyertakan aparat kepolisian.
Jumisar lebih memilih melibatkan tenaga internal di dinas pendidikan maupun sekolah.
Sebelum razia jadi dilaksanakan, Jumisar mengatakan akan meminta pihak sekolah, terutama guru untuk sering mengingatkan para siswanya. Jumisar berpandangan kedekatan guru dengan siswa merupakan poin terpenting untuk mencegah penyebaran pornografi.
Selain itu, Jumisar meminta agar sekolah mengawasi akses internet para siswanya. Hal tersebut, menurut Jumisar perlu diupayakan agar selama di sekolah, situs-situs porno tidak dapat diakses murid-murid.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom  |  Sumber: Tribun Jam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar