TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mindo Rosalina Manullang, terdakwa kasus suap terkait pembangunan Wisma Atlet boleh saja membantah menerima uang dari proyek pembangunan Wisma Atlet. Dia boleh saja menolak disebut melindungi M Nazaruddin dari jeratan kasus itu dengan berulang kali membantah sebagai bawahan dan mengenal suami Neneng Sri wahyuni.
Namun staf keuangan Nazaruddin yaitu Yulianis mengungkap, Rosa ternyata meminta "bayaran" hingga Rp 5 miliar dari Nazaruddin sebagai jaminan dirinya tak sia-sia "berkorban" demi mantan anggota Komisi III DPR itu dan tentunya, kerajaan bisnis yang dimilikinya.
Menurut Yulianis kepada penyidik, fakta itu diketahuinya dari Albert Panggabean. Albert adalah satu diantara anak buah Nazaruddin di Group Permai. "Untuk operasional sebesar Rp 5 miliar sebagai jaminan hidup Rosa," ujar Yulianis seperti dituturkan sumber, Jakarta, Sabtu (23/7/2011).
Albert mengungkapkan fakta itu kala bertemu dengan dengan Yulianis di sebuah warung kopi di kawasan Kelapa Gading pada sekitar pertengahan Mei 2011 lalu. Selain mengungkap bahwa Rosa meminta Rp 5 miliar sebagai jaminan hidup kepada Nazaruddin, Albert menyebut Rosa juga meminta dibuatkan deposito atas nama dirinya. Besaran deposito yang dimintakan Rosa dibuatkan oleh Nazaruddin juga mencapai Rp 5 miliar.
Rosa, ucap Albert kepada Yulianis, kemudian meminta lagi uang sebesar Rp 5 miliar kepada Nazaruddin. Uang itu, kata Albert, diminta Rosa untuk kedua anaknya.
Atas permintaan Rosa itu, Nazaruddin pun menyanggupinya. Namun menurut Yulianis, dirinya tak tahu apakah uang yang diminta Rosa itu, telah dieralisasikan atau belum. Pasalnya, sejak tanggal 21 April lalu, atau sehari sebelum Rosa ditangkap KPK karena diduga menyuap Sesmenpora Wafid Muharam, Yulianis sudah tak lagi bekerja di Group Permai.
Namun staf keuangan Nazaruddin yaitu Yulianis mengungkap, Rosa ternyata meminta "bayaran" hingga Rp 5 miliar dari Nazaruddin sebagai jaminan dirinya tak sia-sia "berkorban" demi mantan anggota Komisi III DPR itu dan tentunya, kerajaan bisnis yang dimilikinya.
Menurut Yulianis kepada penyidik, fakta itu diketahuinya dari Albert Panggabean. Albert adalah satu diantara anak buah Nazaruddin di Group Permai. "Untuk operasional sebesar Rp 5 miliar sebagai jaminan hidup Rosa," ujar Yulianis seperti dituturkan sumber, Jakarta, Sabtu (23/7/2011).
Albert mengungkapkan fakta itu kala bertemu dengan dengan Yulianis di sebuah warung kopi di kawasan Kelapa Gading pada sekitar pertengahan Mei 2011 lalu. Selain mengungkap bahwa Rosa meminta Rp 5 miliar sebagai jaminan hidup kepada Nazaruddin, Albert menyebut Rosa juga meminta dibuatkan deposito atas nama dirinya. Besaran deposito yang dimintakan Rosa dibuatkan oleh Nazaruddin juga mencapai Rp 5 miliar.
Rosa, ucap Albert kepada Yulianis, kemudian meminta lagi uang sebesar Rp 5 miliar kepada Nazaruddin. Uang itu, kata Albert, diminta Rosa untuk kedua anaknya.
Atas permintaan Rosa itu, Nazaruddin pun menyanggupinya. Namun menurut Yulianis, dirinya tak tahu apakah uang yang diminta Rosa itu, telah dieralisasikan atau belum. Pasalnya, sejak tanggal 21 April lalu, atau sehari sebelum Rosa ditangkap KPK karena diduga menyuap Sesmenpora Wafid Muharam, Yulianis sudah tak lagi bekerja di Group Permai.
Penulis: Vanroy Pakpahan | Editor: Johnson Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar