REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi hari Jumat
mengkonfirmasi klaim Pentagon bahwa dua jet tempur Iran menembaki
pesawat tak berawak AS Predator di kawasan Teluk pekan lalu.
"Pekan
lalu sebuah pesawat tak dikenal memasuki wilayah udara di atas perairan
Republik Islam Iran di kawasan Teluk Persia, namun karena tindakan
angkatan bersenjata yang tepat waktu, pintar dan tegas, pesawat itu
terpaksa pergi," kata Vahidi, seperti dikutip Kantor Berita ISNA.
"Peristiwa
ini dan beberapa lain sebelumnya menunjukkan bahwa Republik Islam Iran
memiliki tingkat kewaspadaan yang diperlukan dan mengawasi segala
pergerakan dan mengambil tindakan-tindakan yang tegas dan tepat waktu,"
tambahnya.
Konfirmasi Vahidi itu disampaikan setelah deputi
kepala angkatan bersenjata Iran Brigjen Masoud Jazayeri mengisyaratkan
bahwa penembakan udara telah dilakukan, dalam sebuah pernyataan yang
dikutip sebelumnya Jumat di situs berita Garda Revolusi.
Juru
bicara Pentagon George Little mengatakan, Selasa, jet-jet tempur Iran
Su-25 Frogfoot menembaki pesawat tak berawak itu pada 1 November namun
tidak mengenainya.
"Mereka menyergap pesawat itu dan melepaskan tembakan berulang kali," kata Little.
Tidak
jelas apakah Iran bermaksud memperingatkan pesawat tak berawak itu
namun Little mengatakan, pihak AS menduga Iran melepaskan tembakan untuk
menurunkan pesawat itu.
Pesawat tak berawak itu "tidak pernah
berada di wilayah udara Iran" dan diserang tembakan di lepas pantai Iran
di wilayah perairan internasional, kata Little.
AS siap
melindungi pasukannya, kata Little, memperingatkan Iran. Konfrontasi itu
mengancam mengganggu upaya-upaya diplomatik untuk meredakan krisis yang
meningkat terkait dengan program nuklir Teheran, di tengah
bayang-bayang serangan cyber, pemboman dan pembunuhan.
Sementara
sanksi-sanksi baru ketat yang dipelopori Washington sedang menekan
perekonomian Iran, AS dan Israel dituduh melakukan sabotase cyber
terhadap pabrik pengayaan uranium Teheran.
AS dan Israel menuduh
Iran menggunakan program nuklirnya untuk membuat senjata nuklir. Teheran
membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa program nuklirya hanya
untuk tujuan sipil yang damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar