TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Maulana Ainul Yakin (19),
siswa Balai Pusat Pelatihan Ilmu Pelayaran Jl Gunung Anyar ditemukan
tewas di dalam kolam, Minggu (30/9/2012) sore.
Kapolsek Rungkut
AKP Yakob Silvana mengatakan jasad Ainul diketahui sekitar pukul 16.00
wIB, dalam posisi telungkup dengan mengenakan kaos dan celana sekolah
coklat.
Polsek Rungkut memeriksa lima saksi terkait kematian
Maulana Ainul Yakin (19), salah seorang siswa di Balai Pusat Pelatihan
Ilmu Pelayaran Jl Gunung Anyar, Surabaya.
Kelima saksi ini adalah
Raditya, Instruktur Olah Raga dan Seni); Ariyuda, kepala unit PMM; Wahyu
Wibowo, Perwira Jaga; Septianung, Kanit Olahraga dan Seni; serta Diah
instruktur psikologi PP2IP.
Kapolsek Rungkut Akp Yakob Silvana mengatakan pemeriksaan kelima orang ini dilakukan sejak Minggu (30/9) malam.
"Hasilnya belum kami ketahui, sebab mereka masih diperiksa sampai kini," terang Yakob, Senin (1/9/2012) dini hari.
Informasinya,
Maulana baru sembilan hari berada di asrama BP2IP, Gunung Anyar dan
baru menjalani pelatihan dasar terkait pelayaran itu.
Selama
menjalani masa pelatihan ini, Desa Dungu, Kecamatan Tragah Bangkalan ini
belum pernah menjalani pelatihan di sekitar kolam renang. Dia dilatih
kegiatan baris berbaris, lari dan ceramah.
Karena itu keberadaan Maulana di kolam BP2IP yang dalamnya empat hingga enam meter itu masih misteri.
"Kami masih menjalani pemeriksaan," terang Yakob.
Saat
ditanya terkait hasil visum, Yakob belum bisa menjawabnya. Dia
mengatakan hasil pemeriksaan Maulana baru selesai satu hingga dua minggu
ke depan.
Seperti berita sebelumnya, Maulana ditemukan tewas di
dalam kolam BP2IP sekitar pukul 16.00. Saat ditemukan terdapat bekas
luka di pelipis kepalanya. Selain itu mulut dan hidungnya mengeluarkan
darah.
Sampai kini belum diketahui penyebab Maulana ini tewas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar