REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah akan menyiapkan 35 stasiun pengisian
bahan bakar gas (SPBG) di wilayah Jakarta dan Surabaya pada akhir tahun
2012 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang menggunakan kendaraan
berbahan bakar gas.
"Kalau 35 SPBG baru itu cuma Jakarta dan
Surabaya. Yang pertama jadi itu 10 Desember 2012," ujar Wakil Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini saat ditemui di
Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (2/8) malam.
Rudi mengatakan bahwa pembangunan SPBG di kawasan lain akan dimulai secara bertahap hingga efektif operasional pada tahun 2013.
Saat
ini, lanjut dia, pemerintah sedang menyelesaikan masalah-masalah yang
terjadi terkait dengan pembangunan SPBG ini, seperti pembebasan lahan
serta surat perizinan penyediaan gas dari BP Migas dan Pertamina.
"Khusus
Jatim masih terkendala pelelangan tanah karena belum dibebaskan. Ada
juga beberapa kendala kecil, yaitu surat-surat misalnya kayak BP Migas
sudah berani dulu melakukan perjanjian jual beli gas ke Pertamina
sebelum ada surat penunjukan dari ESDM," katanya.
Menurut dia,
pemerintah juga akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk pengadaan
SPBG bergerak di tempat-tempat umum, seperti mal dan pasar swalayan,
sehingga memudahkan masyarakat untuk mengisi gas.
"Jadi, selain
SPBG yang sekarang ada, kita juga menyediakan SPBG mobile datang ke situ
sehingga siapa pun yang di pasar swalayan bisa mengisi di supermarket.
Ini yang disiapkan karena jika menggunakan yang 'stay', akan kurang. Itu
nanti ditariknya pakai mobil boks yang truk," katanya.
Selain
itu, dalam upaya untuk sosialisasi konversi BBG, pemerintah juga
menyiapkan 14.000 konverter kit bagi kendaraan umum yang saat ini sedang
dalam proses tender. Salah satu alat pengalih gas yang dipertimbangkan
adalah electric controler unit (ECU) dari Thailand.
"Dari
Thailand, ada alat yang mampu mengatur secara komputer berapa pun
perubahan kualitas gas karena gas itu ada yang nilai panasnya tinggi,
ada yang rendah, supaya si mobil yang mau mengisi di mana saja. Jadi,
walaupun kualitas gasnya naik turun, dia tidak akan mengubah kualitas
mesin," ujar Rudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar