REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR---Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur,
memasang kamera pengintai atau CCTV di rumah masa kecil mantan Presiden
Soekarno, Istana Gebang di Kelurahan/Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar.
"Kami lakukan ini sebagai upaya preventif untuk pengamanan.
Walaupun belum ada laporan tentang pencurian, kami lakukan tindakan
untuk mencegahnya," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika Pariwisata
Daerah Kota Blitar Abu Mansyur.
Selain di Istana Gebang, kamera pengintai itu juga dipasang di lokasi
makam Bung Karno yang terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan
Wetan, Kota Blitar.
Di lokasi Istana Gebang, setidaknya ada sekitar sembilan kamera yang
dipasang di beberapa lokasi baik di halaman depan sampai dalam rungan.
Kemera itu digunakan untuk mengawasi seluruh aktivitas yang terjadi di
lokasi bangunan.
Jumlah kamera pengintai itu di lokasi makam lebih banyak, mengingat
luas lahan juga lebih luas di makam. Diharapkan, seluruh kegiatan bisa
terpantau, sehingga ketika terjadi masalah bisa langsung diketahui.
"Dua lokasi itu adalah aset dari pemkot yang tentunya berharga,
terlebih lagi identitas Bung Karno yang merupakan mantan Presiden, jadi,
kami berharap ini bisa berguna," katanya.
Tentang anggaran, ia enggan mengungkapkan angka pastinya. Ia hanya
mengatakan, anggaran itu tidak sampai ratusan juta dan sudah disediakan
di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Blitar.
Pihaknya juga mengatakan, dalam bulan Bung Karno ini, tingkat
kunjungan di sejumlah lokasi wisata seperti di Istana Gebang maupun
makam Bung Karno lebih padat daripada bulan biasanya.
Dengan adanya pengawasan lewat kamera pengintai, justru lebih
membantu. Jumlah petugas keamanan di lokasi wisata juga terbatas,
sehingga kurang maksimal untuk pencegahan hal-hal yang tidak diinginkan.
Mengenai kegiatan seama Juni, yakni identik dengan bulan Bung Karno
di Kota Blitar, Abu mengatakan bahwa beberapa kegiatan sudah dilakukan,
di antaranya peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni lalu. Untuk saat
ini, sedang dipersiapkan kegiatan pawai budaya pada 17 Juni dan
puncaknya haul Bung Karno pada 20 Juni mendatang.
Dalam kegiatan itu, sejumlah pekerja seni di Kota Blitar juga
melibatkan diri dengan membuat lukisan Bung Karno dengan ukuran raksasa.
Rencananya, lukisan itu akan diukur oleh MURI, dan jika lebih tinggi
daripada lukisan yang pernah dikukuhkan oleh MURI langsung ditasbihkan
jika lukisan itu adalah lukisan tertinggi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar