REPUBLIKA.CO.ID, BUJUMBURA---Sedikitnya 16 orang termasuk sembilan
anak kecil digigit anjing rabies pekan ini di Buganda, provinsi
Cibitoke, Burundi baratlaut, kata seorang dokter hewan di provinsi itu.
"Kami menerima laporan tentang keberadaan sekelompok anjing gila
yang membawa virus rabies di desa Ndava sejak Senin dan sejak itu 16
orang telah digigit dengan kasus terakhir yang dilaporkan pada Jumat
pagi," kata Dr. Gilbert Nkurunziza, seorang dokter hewan yang dihubungi
kantor berita Xinhua.
Nkurunziza mengatakan sembilan anak kecil digigit oleh anjing itu
pada Kamis dan telah dievakuasi ke Bujumbura, ibu kota negara yang
terletak di Afrika Timur itu, karena kurangnya pasokan obat di provinsi
Cibitoke.
Menurut dia, pada Kamis penduduk setempat dan pasukan keamanan
membentuk kelompok pemburu untuk mengantisipasi anjing rabies
itu. "Sejauh ini mereka telah berhasil membunuh 12 anjing rabies,"
katanya.
"Kami telah melakukan pertemuan dengan warga setempat dan mendesak
mereka untuk memberikan imunisasi kepada anjing peliharaan mereka. Kami
juga memberitahu mereka bahwa harga vaksin rabiesnya cukup murah yaitu
sebesar 4.000 franc Burundi (sekitar Rp 27 ribu) dan mereka setuju untuk
melakukan imunisasi itu," kata Nkurunziza.
Rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit infeksi tingkat
akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit itu bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke
manusia yang melalui gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera,
rakun, dan kelelawar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar