REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Pasukan komando Turki menangkap 14
perompak yang diduga berasal dari Somalia di lepas pantai Oman dan
membebaskan tujuh pelaut Yaman yang mereka sandera. Hal ini diumumkan
militer setempat, Minggu (14/5).
Sebuah helikopter dari frigat Giresun, yang beroperasi bersama pasukan NATO di kawasan tersebut, melihat kapal perompak itu Jumat sekitar 190 mil laut dari pantai Oman, kata militer dalam sebuah pernyataan di situs beritanya.
Pasukan komando menyerbu kapal itu dan menyita sembilan senapan serang, sebuah peluncur roket dan barang-barang lain, kata militer dalam pernyataan itu, yang disertai dengan foto yang menunjukkan para terangka dengan senjata mereka ketika serangan itu mulai dilakukan.
Turki menjadi mitra dalam operasi internasional untuk menumpas perompak Somalia dan penyelundup senjata di kawasan Lautan India utara sejak awal 2009.
Biro Maritim Internasional mencatat 439 aksi perompakan di dunia sepanjang tahun lalu, khususnya di Somalia, Teluk Guinea dan Asia Tenggara.
Oceans Beyond Piracy, sebuah organisasi pengamat Amerika, memperkirakan, ongkos ekonomi akibat perompakan Somalia mencapai hampir tujuh milyar dolar tahun lalu, dua milyar diantaranya digunakan untuk operasi militer, peralatan dan penjaga bersenjata.
Sebuah helikopter dari frigat Giresun, yang beroperasi bersama pasukan NATO di kawasan tersebut, melihat kapal perompak itu Jumat sekitar 190 mil laut dari pantai Oman, kata militer dalam sebuah pernyataan di situs beritanya.
Pasukan komando menyerbu kapal itu dan menyita sembilan senapan serang, sebuah peluncur roket dan barang-barang lain, kata militer dalam pernyataan itu, yang disertai dengan foto yang menunjukkan para terangka dengan senjata mereka ketika serangan itu mulai dilakukan.
Turki menjadi mitra dalam operasi internasional untuk menumpas perompak Somalia dan penyelundup senjata di kawasan Lautan India utara sejak awal 2009.
Biro Maritim Internasional mencatat 439 aksi perompakan di dunia sepanjang tahun lalu, khususnya di Somalia, Teluk Guinea dan Asia Tenggara.
Oceans Beyond Piracy, sebuah organisasi pengamat Amerika, memperkirakan, ongkos ekonomi akibat perompakan Somalia mencapai hampir tujuh milyar dolar tahun lalu, dua milyar diantaranya digunakan untuk operasi militer, peralatan dan penjaga bersenjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar