REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Lokasi bentrok di perbatasan Kelurahan Nunu dan
Kelurahan Tavanjuka, Kota Palu, Kamis petang, berangsur kondusif. Meski
begitu ratusan aparat masih siaga menjaga daerah itu.
Ratusan
aparat dari Polres Palu dan Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah, Korem
132/Tadulako dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palu ditempatkan di
sejumlah titik yang dianggap rawan dan bisa memicu pecahnya bentrok
susulan.
Sementara itu kegiatan masyarakat juga berangsur normal
meski aparat mencegah warga kedua kelurahan untuk melintasi daerah
perbatasan. Bentrok antarwarga itu terjadi pada Rabu pagi (4/4) yang
dipicu terbakarnya lima rumah milik warga di Kelurahan Nunu.
Setelah
kejadian itu puluhan warga kedua kelurahan terlibat bentrok dengan
menggunakan senapan angin, senjata api rakitan, panah, ketapel, tombak,
dan berbagai senjata tajam. Bentrok itu menewaskan seorang warga karena
terkena tembakan senjata api rakitan di bagian perut. Puluhan orang juga
mengalami luka-luka terkena lemparan batu dan tembakan senapan angin.
Polisi
saat ini telah memeriksa sejumlah saksi terkait tawuran antarwarga itu.
Seorang warga yang diduga pemicu bentrok juga telah diamankan guna
dimintai keterangan. Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen
Pol Dewa Parsana menyatakan pihaknya akan bertindak tegas jika terdapat
warga yang berbuat melawan hukum.
"Kami tidak membeda-bedakan asal warga itu, kalau melanggar hukum akan ditindak tegas," katanya.
Dia
juga meminta warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh hasutan oknum
tak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kerugian semua pihak.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Palu Aminuddin Atjo
meminta warga yang bertikai untuk mengedepankan hati dalam menyelesaikan
setiap persoalan.
"Marilah saling memaafkan dan menghilangkan dendam," katanya.
Bentrok
yang melibatkan warga Kelurahan Nunu dan Kelurahan Tavanjuka sebenarnya
sudah kerap terjadi sejak lima tahun terakhir. Warga kedua kelurahan
bertetangga itu sebenarnya saling kenal dan banyak yang memiliki
pertalian darah.
Pemerintah Kota Palu dan aparat keamanan sering
melakukan sejumlah program pemberdayaan untuk menghindari bentrok
susulan, namun tawuran masih saja terjadi. Selama 2012 ini, tercatat
tiga warga meninggal dunia sia-sia akibat bentrok di Kelurahan Nunu dan
Kelurahan Tavanjuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar